Mimikri Bates

Mimikri Bates adalah jenis mimikri yang terjadi ketika suatu spesies yang tidak membahayakan telah berevolusi hingga mampu menyerupai sinyal spesies yang berbahaya untuk menakuti pemangsanya[1]. Konsep ini dinamai dari Henry Walter Bates sebagai penghargaan atas karya-karyanya mengenai kupu-kupu di hutan hujan Brasil.

Mimikri Bates merupakan jenis mimikri yang paling dikenal dan yang paling sering dipelajari, sehingga konsep mimikri kadang-kadang dianggap sinonim dengan konsep mimikri Bates. Namun, terdapat berbagai jenis mimikri. Mimikri Bates tidak sama dengan konsep mimikri Müller, yaitu ketika dua atau beberapa spesies yang berbahaya membentuk sinyal peringatan yang serupa untuk menakuti pemangsanya. Di sisi lain, lawan dari mimikri Bates adalah mimikri agresif, yaitu ketika predator atau parasit menyerupai sinyal spesies atau objek lain yang tidak berbahaya untuk memancing mangsanya.

Spesies yang menyerupai spesies lain yang memang berbahaya disebut "mimik", sementara spesies yang ditiru (yang dilindungi oleh racun, bau busuk atau sistem pertahanan lainnya) disebut "model". Spesies predator yang menjadi penengah interaksi tidak langsung antara mimik dengan model disebut "penerima [sinyal]" atau "operator". Dengan menyerupai sinyal peringatan model, spesies yang menjadi mimik diuntungkan karena mereka tidak perlu mempersenjatai diri mereka secara biologis. Di sisi lain, spesies yang menjadi model dirugikan, dan begitu pula pemangsa spesies mimik. Jika jumlah spesies yang menyerupai sinyal peringatan ini bertambah banyak, pengalaman yang positif dengan sinyal ini dapat membuat pemangsa menganggap spesies model sebagai spesies yang tidak berbahaya. Jika frekuensi mimik lebih tinggi, muncul juga tekanan seleksi bagi pemangsa dalam membedakan mimik dari model. Maka dari itu, jumlah mimik biasanya lebih sedikit daripada model, dan ini merupakan contoh seleksi yang bergantung pada frekuensi. Beberapa populasi mimik telah mengembangkan beberapa bentuk mimikri (polimorfisme), sehingga mereka dapat menyerupai beberapa model yang berbeda dan lebih aman dari pemangsa. Mimikri Bates tidak selalu sempurna. Terdapat beberapa penjelasan untuk hal ini, seperti keterbatasan dalam kognisi pemangsa.

Mimikri Bates tidak selalu dalam bentuk visual. Indera-indera lain juga dapat digunakan. Mimikri visual biasanya lebih sering diteliti, tetapi terdapat pula spesies ngengat yang mampu meniru sinyal peringatan ultrasuara yang dikirim oleh ngengat yang tidak disukai oleh kelelawar, sehingga ini merupakan contoh mimikri Bates yang memanfaatkan indera pendengaran.

Bacaan lanjut

  • Cott, H.B. (1940) Adaptive Coloration in Animals. Methuen and Co, Ltd., London ISBN 0-416-30050-2 Provides many examples of Batesian Mimicry
  • Evans, M. A. (1965). "Mimicry and the Darwinian Heritage". Journal of the History of Ideas. 26 (2): 211–220. doi:10.2307/2708228.  For a historical perspective.
  • Wickler, W. (1968) Mimicry in Plants and Animals (Translated from the German) McGraw-Hill, New York. ISBN 0-07-070100-8 Especially the first two chapters.
  • Edmunds, M. 1974. Defence in Animals: A Survey of Anti-Predator Defences. Harlow, Essex & NY: Longman 357 p. ISBN 0-582-44132-3 Chapter 4 discusses this phenomenon.
  • Pasteur, Georges (1982). "A classificatory review of mimicry systems". Annual Review of Ecology and Systematics. 13: 169–199. doi:10.1146/annurev.es.13.110182.001125.  A detailed discussion of the different forms of mimicry.
  • Ruxton, G. D.; Speed, M. P.; Sherratt, T. N. (2004). Avoiding Attack. The Evolutionary Ecology of Crypsis, Warning Signals and Mimicry. Oxford: Oxford University Press. ISBN 0-19-852860-4 Chapter 10 and 11 provide an up-to-date synopsis.


  1. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
Kembali kehalaman sebelumnya