Mihailo Obrenović
Mihailo Obrenović (bahasa Serbia: Mihajlo Obrenović; 16 September 1823 – 10 Juni 1868) adalah Pangeran Serbia yang berkuasa dari tahun 1839 hingga 1842 dan dari tahun 1860 hingga 1868. Ia dikenal sebagai pemimpin Serbia modern yang tercerahkan dan merupakan pendukung gagasan Federasi Balkan untuk menentang Kesultanan Utsmaniyah. KehidupanMihailo adalah putra dari pasangan Pangeran Miloš Obrenović (1780–1860) dan istrinya Ljubica Vukomanović (1788–1843, Wina). Ia lahir dan menghabiskan masa kecilnya di kota Kragujevac. Setelah menyelesaikan pendidikan di Požarevac, Mihailo bersama dengan ibunya pindah ke Wina. Kakaknya Milan Obrenović II lahir pada tahun 1819, tetapi kesehatannya buruk.[1] Pangeran Miloš mengundurkan diri pada 25 Juni 1839 agar Milan Obrenović II bisa naik tahta, tetapi Milan sakit parah dan meninggal sebulan setelah berkuasa. Maka dari itu, Mihailo diangkat sebagai pangeran pada 8 Juli 1839 meskipun usianya masih terlalu muda (15 tahun). Ia dinyatakan cukup usia pada tahun berikutnya. Pada masa kekuasaan pertamanya, ia tampak tidak berpengalaman. Ia tidak mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi Serbia dengan baik. Pada tahun 1842, masa kekuasaannya berakhir karena ia dijatuhkan oleh para pemberontak yang dipimpin oleh Toma Vučić-Perišić. Penguasa dari Dinasti Karađorđević kemudian naik tahta. Setelah kudeta ini, Pangeran Mihailo melarikan diri dari Serbia bersama dengan sekitar seribu pengikutnya. Ia pindah ke Wina bersama dengan ayahnya dan di situ ia menikahi Júlia Hunyady de Kéthely, putri Count Ferenc Hunyady de Kéthely dan Countess Júlia Zichy de Zich and Vásonkeő. Pernikahan ini tidak dikaruniai oleh seorang anak. Pada tahun 1858, ayahnya kembali menjadi Pangeran Serbia setelah dijatuhkannya Dinasti Karađorđević. Ia meninggal dua tahun kemudian dan digantikan oleh Mihailo pada September 1860. Selama delapan tahun ia berkuasa sebagai pangeran absolut yang "tercerahkan". Pencapaian terbesarnya adalah dalam meyakinkan para garnisun Turki untuk meninggalkan Serbia pada tahun 1862 dan 1867. Tindakan ini memperoleh dukungan diplomatik dari Rusia dan Austria. Pada tahun 1866, Mihailo mulai membentuk Aliansi Balkan Pertama dengan menandatangani perjanjian-perjanjian dengan entitas-entitas Balkan lainnya. Mihailo ingin menceraikan istrinya Julia agar dapat menikahi selir mudanya, Katarina Konstantinović, yang merupakan anak sepupunya, Putri Anka Obrenović. Rencana ini ditentang oleh para politikus, pemuka agama, dan publik. Perdana Menteri Ilija Garašanin dipecat pada tahun 1867 karena berani menentang upaya perceraian ini. Namun, perceraiannya dengan Julia tidak pernah dilakukan secara resmi. Akibat upaya Mihailo Obrenović untuk berkuasa secara absolut, muncul konspirasi untuk menjatuhkannya. Pada 10 Juni 1868, Mihailo dan sepupunya Putri Anka tewas ditembak ketika sedang mengendarai kereta kuda di taman Košutnjak bersama dengan Katarina.[1] Pelakunya adalah dua bersaudara Pavle dan Kosta Radovanović yang ingin membalas dendam karena saudara mereka Ljubomir Radovanović dipenjara. Motif pembunuhan sesungguhnya masih belum jelas, sehingga para simpatisan Dinasti Karađorđević diduga terlibat, tetapi hal ini tidak terbukti. Referensi
Pranala luar
|