Metro Rotterdam
Metro Rotterdam (bahasa Belanda: Rotterdamse metro) adalah sistem angkutan cepat di kota Rotterdam yang dioperasikan oleh RET. Jalur pertama, yang disebut Noord–Zuidlijn (Jalur Utara–Selatan) dibuka tahun 1968 dan dimulai dari Stasiun Rotterdam Centraal menuju Zuidplein, menyeberangi sungai Nieuwe Maas melalui sebuah terowongan. Metro Rotterdam adalah jaringan transportasi massal pertama yang dibuka di Belanda. Pada waktu itu, jalur ini juga merupakan jalur metro terpendek di dunia dengan panjang hanya 5,9 kilometer (3,7 mi). Pada tahun 1982, jalur kedua dibuka dengan nama Oost–Westlijn (Jalur Timur–Barat), berjalan antara stasiun Capelsebrug dan Coolhaven. Pada akhir 1990, jalur tersebut dinamai dari dua tokoh terkenal dari Rotterdam, Jalur Erasmus (utara–selatan) dari nama Desiderius Erasmus, dan Jalur Caland (timur–barat) dari nama Pieter Caland. Pada Desember 2009, nama tersebut diganti lagi dengan kombinasi warna dan huruf, untuk mempermudah klasifikasi pada beberapa cabang terutama di jalur Barat–Timur. Jalur
Jalur A dan BDi bagian barat daya Rotterdam, Jalur A dan B dipisah dalam jalur menuju Binnenhof (Jalur A) dan jalur menuju Nesselande (Jalur B). Yang terakhir telah diperpanjang sejak September 2005; sebelum saat itu jalur ini berakhir di De Tochten. Di utara dari stasiun Capelsebrug (dengan pengecualian di jalur De Tochten-Nesselande), jalur A dan B melewat beberapa perlintasan kereta api (dengan prioritas), dan setelah itu sering disebut sebagai kereta ringan daripada metro. Bagian ini juga menggunakan listrik aliran atas, sedangkan sisa dari jaringan menggunakan rel ketiga. Namun, istilah "kereta ringan" (light rail) jarang digunakan di Rotterdam, sebagian besar orang juga menyebutnya "cabang metro". Jalur CDi Capelsebrug, jalur di atas bergabung dengan jalur C dari De Terp di Capelle aan den IJssel. Hingga November 2002, jalur tersebut berhenti di bagian barat Rotterdam, di Marconiplein. Namun, pada 4 November tahun yang sama, perpanjangan dibuka, jalur sekarang berhubungan dengan jalur kereta api utama di stasiun kereta api Schiedam Centrum, memiliki sebuah perhentian di Pernis dan bergabung dengan jalur D di stasiun Tussenwater di Hoogvliet. Kereta dari jalur A dan B tetap berhenti di Schiedam Centrum, sedangkan kereta jalur C terus bersama kereta dari jalur D, berhenti di stasiun De Akkers di Spijkenisse. Jalur DJalur D bergerak dari Rotterdam Centraal melalui Beurs, Slinge, Rhoon, Tussenwater, dan Spijkenisse Centrum menuju De Akkers. Jalur D bersilangan dengan jalur A-B-C di stasiun Beurs, satu-satunya persilangan bawah tanah antara jalur metro di Belanda. Hingga persilangan dengan jalur E di Rotterdam Centraal terealisasi, beberapa kereta jalur D akan berhenti di Slinge. Jalur EJalur E merupakan konversi Jalur Hofpleinlijn dari jalur kereta api menjadi jalur angkutan cepat pada tahun 2006. Bagian rute antara Laan van NOI dan Leidschendam-Voorburg digunakan bersama dengan kendaraan kereta ringan di dua rute dari jaringan trem Den Haag menuju Zoetermeer melalui Zoetermeer Stadslijn. Semua layanan ini beroperasi di bawah merek RandstadRail. Terminus utara jalur ini menggunakan bekas peron kereta api di Den Haag Centraal yang diwarisi dari NS sejak tahun 1975, telah dipindahkan dari terminal sebelumnya di Den Haag HS. Peron ini tetap digunakan hingga 12 Februari 2016. Jalur ini kemudian ditutup antara sini dan Laan Van NOI, sementara pembangunan stasiun baru yang dibangun di jembatan layang yang berdekatan dengan peron kereta api telah selesai. Jalur ini dibuka kembali pada 22 Agustus 2016.[1] ArmadaArmada saat ini
Kereta seri baru 5500, dibuat antara 2007 dan 2009, dibuat untuk RandstadRail jalur E. Kereta 5601-5642 dibangun untuk menggantikan Düwag yang lebih tua (seri 5200). Bekas armada
Pengembangan masa depanRET berencana membangun jalur penghubung dari stasiun Kralingse Zoom ke kawasan pemukiman baru Feijenoord, dan kemudian ke stasiun Zuidplein, Charlois dan Rotterdam Central. Selain itu, terdapat rencana untuk mengubah dua jalur dari empat jalur kereta api berat antara Rotterdam Central dan Dordrecht menjadi metro. Dengan menambah stasiun tambahan dan mengoperasikan kereta dengan interval dua menit, RET berharap dapat mencapai peningkatan lalu lintas yang signifikan. Ambisi lainnya adalah mengotomatiskan metro untuk mencapai interval 90 detik.[2] Tenaga penggerakKereta bergerak pada tenaga 750 volt DC yang disuplai melalui kontak bawah pada rel ketiga pada sebagian besar jalur. Terdapat kontak pegas multi yang berkontak dengan kampas pada kedua sisi kendaraan, yang terpasang dan lepas secara otomatis di sat akhir rel ketiga. Hal ini memungkinkan rel untuk dipasang di sisi lain jalur, sebuah kebutuhan di sekitar stasiun. Di sana terdapat beberapa rel yang bertumpuk untuk mencegah kereta melambat, sebuah kondisi saat tidak ada sepatu yang berkontak dengan rel ketiga. Untuk menguragi risiko korsleting, rel memiliki material isolator berwarna kuning, sedangkan bagian terbuka terdapat di bagian tipis di bagian bawah. Hal ini juga mencegah gangguan yang mengurangi kontak listrik. Namun ada dua jalur yang menggunakan listrik aliran atas ketika melewati bagian timur laut kota di atas tanah. Setelah melewati stasiun Capelsebrug, kereta berbelok menuju Binnenhof (Jalur A) atau Nesselande (jalur B) dan menaikkan pantografnya ketika sedang bergerak. Kereta akan melewati (dengan prioritas) beberapa perlintasan terlindungi di jalan raya. Untuk alasan ini, kereta dengan pantograf (seri 5200 dan 5400) akan dilengkapi dengan lampu sein seperti kendaraan darat. Hal ini memudahkan orang membedakan seri 5300 dan 5400. Catatan bahwa kereta jalur B dari Nesselande akan menggunakan rel ketiga lagi, dari stasiun De Tochten menuju stasiun terakhir Nesselande. Galeri
Lihat pulaBacaan tambahanJan van Huijksloot and Joachim Kost, Veertig jaar Metro in Rotterdam 1968-2008. Uitgeverij Uquilar, 2008.
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Rotterdam metro. |