Matilda dari Skotlandia

Matilda dari Skotlandia
Ratu Inggris
Periode11 Nopember 1100 – 1 Mei 1118
Pemakaman
PasanganHenry I
KeturunanMatilda dari Inggris
William Adelin
WangsaDinasti Norman (oleh pernikahan)
Istana Dunkeld (oleh kelahiran)
AyahMalcolm III dari Skotlandia
IbuSanta Margaret dari Skotlandia
AgamaKatolik Roma

Matilda dari Skotlandia[1] (lahir tahun 1080 – 1 Mei 1118), dilahirkan sebagai Edith, merupakan istri pertama dan ratu Henry I dari Inggris.

Kehidupan awal

Matilda dilahirkan sekitar tahun 1080 di Dunfermline, putri Malcolm III dari Skotlandia dengan Santa Margaret. Ia dikristenkan (baptis) Edith, dan Robert Curthose berdiri sebagai bapak baptisnya di dalam upacara. Ratu Matilda, permaisuri William sang Penakluk, juga hadir di dalam upacara baptis dan mungkin adalah ibu baptisnya.

Ketika ia berusia enam tahun, Matilda dari Skotlandia (atau Edith yang mungkin adalah panggilannya pada masa itu) dan saudara perempuannya Mary dikirim ke Biara Romsey, dekat Southampton, ketika bibi mereka Cristina adalah kepala biaranya. Selama ia tinggal di Romsey dan, kadang-kadang sebelum tahun 1093, di Biara Wilton, kedua institusi dikenal untuk belajar,[2] puteri Skotlandia banyak dicari sebagai seorang pengantin; menolak lamaran dari William de Warenne, Earl Kedua dari Surrey, dan Alan Rufus, Lord dari Richmond. Hériman dari Tournai bahkan menuntut bahwa William II Rufus dianggap menikahinya.

Ia meninggalkan biara pada tahun 1093, ketika Anselm, Uskup Agung Canterbury, menulis kepada Uskup Salisbury memerintahkan bahwa putri Raja Skotlandia kembali ke dalam biara yang ditinggalkannya.

Pernikahan

Setelah kematian misterius William II Rufus di bulan Agustus 1100, saudara lelakinya, Henry, segera merampas harta kerajaan dan mahkota. Tugas selanjutnya adalah menikah dan pilihan Henry adalah Matilda. Karena Matilda menghabiskan hampir seluruh hidupnya di dalam sebuah biara, ada beberapa kontroversi tentang apakah dia merupakan seorang biarawati dan dengan demikian kanonis tidak memenuhi syarat untuk menikah. Henry meminta izin untuk pernikahan tersebut dari Uskup Agung Anselm, yang kembali ke Inggris di bulan September 1100 setelah pengasingan yang lama. Mengaku dirinya tidak dapat memutuskan sebuah masalah berat sendiri, Anselm memanggil seorang dewan uskup untuk memutuskan kesahan kanonis dari lamaran pernikahan tersebut. Matilda bersaksi bahwa ia tak pernah mengambil sumpah suci, bersikeras bahwa orang tuanya telah mengirimnya dan saudara perempuannya ke Inggris dengan tujuan belajar, dan bibinya Cristina telah mencadarinya untuk melindunginya "dari nafsu para Norman." Matilda mengklaim bahwa ia telah menanggalkan cadarnya dan menginjaknya, dan bibinya telah memukuli dan memarahinya atas tindakan yang dilakukannya itu. Dewan tersebut menyimpulkan bahwa Matilda bukan seorang biarawati, tidak pernah dan orangtuanya tidak pernah bermaksud untuk menjadikan salah satunya, memberikan restu untuk pernikahan tersebut.

Matilda dan Henry sepertinya sudah saling kenal sebelum pernikahan mereka — William dari Malmesbury menyatakan bahwa Henry telah "lama terpaut" olehnya, dan Orderic Vitalis berkata bahwa Henry telah "lama memuja" karakter Edith.

Ibunya adalah saudara perempuan Edgar Ætheling, dinyatakan sebagai Raja Inggris namun tidak dimahkotai setelah Harold, dan melaluinya, Matilda keturunan dari Edmund Ironside dan kemudian dari keluarga kerajaan Wessex, yang pada abad ke-10, telah menjadi keluarga kerajaan Inggris bersatu. Hal ini sangat penting mengingat Henry ingin menjadikan dirinya sendiri lebih populer dikalangan rakyat Inggris dan Matilda mempersembahkan Dinasti Inggris kuno. Di dalam anak-anak mereka, Dinasti Norman dan Inggris akan bersatu. Keuntungan lainnya adalah Inggris dan Scotlandia akan menjadi lebih dekat secara politik; tiga dari saudara lelakinya menjadi raja Scotlandia di dalam suksesi dan biasanya bersahabat terhadap Henry dari Inggris selama periode ini dari perpecahan kedamaian antara dua negara: Alexander menikahi salah satu putri tak sah Henry I dan David hidup selama beberapa lama sebelum aksesi di dalam istana Henry.[3]

Ratu

Setelah Matilda dan Henry menikah pada tanggal 11 November 1100 di Biara Westminster oleh Uskup Agung Anselm dari Canterbury, ia dimahkotai sebagai "Matilda", nama terkemuka Norman. Ia melahirkan seorang putri, Matilda, di bulan Februari 1102, dan seorang putra, William, dipanggil "Adelin", di bulan November 1103.

Sebagai Ratu, ia mengatur istananya terutama di Westminster, namun ditemani suaminya di dalam perjalanannya mengelilingi Inggris dan pada tahun 1106–1107, kemungkinan mengunjungi Normandia bersamanya. Ia juga bekerja di dalam kapasitas wali-regal ketika Henry absen. Istananya dipenuhi oleh para pemusik dan pujangga; ia menugaskan seorang biarawan, mungkin Thurgot, untuk menulis sebuah biografi ibunya, Santa Margaret. Ia adalah seorang ratu yang aktif dan, seperti ibunya, dikenal akan pengabdiannya kepada agama dan orang-orang miskin. William dari Malmesbury menggambarkannya bertelanjang kaki menghadiri gereja di Lent, dan mencuci kakinya dan mencium tangan-tangan orang yang sakit. Dia juga menyebarluaskan ekstensif mahar dan dikenal sebagai pelindung seni, khususnya musik.

Kehidupan selanjutnya

Setelah Matilda meninggal pada tanggal 1 Mei 1118 di Istana Westminster, ia dimakamkan di Westminster Abbey. Kematian putra tunggalnya, William Adelin, di dalam bencana tragis Kapal Putih (November 1120) dan kegagalan Henry untuk menghasilkan keturunan laki-laki yang sah dari penikahannya yang kedua mengantar krisis suksesi Anarki.

Warisan

Setelah kematiannya, ia dikenang oleh subjeknya sebagai "Matilda Ratu yang baik" dan "Matilda memori yang diberkati", dan pada saat ia dikuduskan, meskipun ia tak pernah dikanonisasikan.

Keturunan

Matilda dan Henry memiliki empat orang anak:

  1. Matilda dari Inggris (Februari 1102 – 10 September 1167), Maharani Romawi Suci, Permaisuri Countess Anjou, disebut Lady dari Inggris
  2. William Adelin, (5 Agustus 1103 – 25 Nopember 1120), kadang disebut Adipati Normandia, yang menikahi Matilda (wafat pada tahun 1154), putri Fulk V, Count Anjou.
  3. Euphemia, mati muda.
  4. Richard, mati muda.

Catatan & Sumber

  1. ^ She is known to have been given the name "Edith" (the Old English Eadgyth, meaning "Fortune-Battle") at birth, and was baptised under that name. She is known to have been crowned under a name favoured by the Normans, "Matilda" (from the Germanic Mahthilda, meaning "Might-Battle"), and was referred to as such throughout her husband's reign. It is unclear, however, when her name was changed, or why. Accordingly, her later name is used in this article. Historians generally refer to her as "Matilda of Scotland"; in popular usage, she is referred to equally as "Matilda" or "Edith".
  2. ^ Hollister 2001:128.
  3. ^ Hollister 2001:126.

Referensi

  • Chibnall, Marjorie. The Empress Matilda: Queen Consort, Queen Mother, and Lady of the English, 1992
  • Hollister, Warren C. Henry I, 2001
  • Parsons, John Carmi. Medieval Mothering, 1996
  • Parsons, John Carmi. Medieval Queenship, 1997
  • Huneycutt, Lois L. Matilda of Scotland: A Study in Medieval Queenship, 2004.
Matilda dari Skotlandia
Lahir: 1080 Meninggal: 1 Mei 1118
Inggris
Lowong
Terakhir dijabat oleh
Matilda dari Flanders
Ratu Inggris
11 Nopember 1100 – 1 Mei 1118
Lowong
Selanjutnya dijabat oleh
Adeliza dari Louvain
Lowong
Terakhir dijabat oleh
Sybilla dari Conversano
Permaisuri Duchess Norman
28 September 1106 – 1 Mei 1118
Kembali kehalaman sebelumnya