Mathiyas Thaib
Ir., Mathiyas Thaib, MEB, PCME adalah seorang teknokrat dan pakar manajemen strategi yang dikenal dengan konsep Arsitektur Bisnisnya. Setelah berkarya dan bekerja sebagai profesional sekitar 24 tahun di perusahaan nasional dan multinasional, Mathiyas memutuskan untuk terjun ke dunia konsultasi bisnis dengan mendirikan Alomet and Friends.[1] Dengan latarbelakang aktivisnya, Mathiyas terkenal akan konsistensinya dalam menggaungkan pentingnya Indonesia memiliki daya saing melalui perbaikan proses kerja.[2] PendidikanSetamat SMA di Kolese Kanisius, Mathiyas melanjutkan pendidikan di jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB). Semasa kuliah, dia berkecimpung di Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa "KOKESMA" ITB, kemudian dipercaya menjadi pengurus perdana Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO). Selepas membangun sistem bisnis di KOPINDO, berkesempatan mengambil kursus professional di bidang Project Management dari Project Styrning Institute, Stockholm, Swedia.[3] Dia meraih Master Electronic Business dari Universitas Bina Nusantara dengan judul tesis Pemetaan Strategi dan Perancangan Model Proses Bisnis Industri Tepung Terigu PT.Sriboga Raturaya untuk Menghadapi Era Persaingan dan Pasar Bebas.[4] KiprahMathiyas kemudian memperkuat kompetensinya dengan berkarier di berbagai bidang mulai dari operasi, riset dan pengembangan bisnis sampai teknologi infomasi di beberapa perusahaan nasional dan multinasional. Beberapa perusahaan yang pernah dimasukinya adalah TDE Engineering Consultant, FIUOR DANIEL EPC Company, Rover Group (Inggris), British Rope (Inggris), SGS-Sucofindo Joint Operation, Sucofindo, Sriboga Fluor Mill. Satu dekade terakhir, Mathiyas mulai menyuarakan pentingnya perbaikan proses kerja, baik pemerintah, perusahaan maupun organisasi, sebagai basis mensejahterakan rakyat. Dia menjadi penentang gigih paham pencitraan dan pembangunan brand semu. Dia percaya bahwa kesejahteraan dapat dicapai oleh negara berbasis arsitektur ekonomi nasional yang mengutamakan produktivitas untuk menciptakan ekonomi berbiaya rendah. Untuk mewujudkan visinya tersebut, pada 2001, Mathiyas mendirikan Alomet and Friends, sebuah perusahaan konsultan manajemen strategi berbasis manajemen operasional, proses dan teknologi. Perusahaan ini didedikasikan untuk meningkatkan kinerja bisnis melalui pembenahan proses kerja yang menciptakan nilai tambah melalui perancangan dan perencanaan kerja perusahaan yang terintegrasi. Sejak tahun 2004, Mathiyas berperan selaku Strategic Advisor untuk BOD di beberapa perusahaan nasional seperti PT. Aneka Tambang Tbk., PT Inti, RSCM, Perusahaan Listrik Negara, Bank Riau [5][6] dan lain-lainnya untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas perusahaan. Mathiyas kemudian menginisiasi pendirian Forum Komunikasi dan Studi Komunitas Alumni ITB ’74 untuk arsitektur perekonomian nasional berbasis industri dan berdaya saing global. Atas dedikasinya, dia kemudian diamanahi tugas sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Teknik Industri Dan Manajemen Industri Indonesia periode 2005 – 2008.[7] Selain berorganisasi, Mathiyas juga acap menjabarkan gagasannya itu dalam forum publik dan di berbagai media massa.[8][9][10] Pemikirannya yang terbilang menentang arus tersebut ditanggapi beragam oleh publik. Wartawan senior Rosihan Anwar bahkan merasa perlu membuat catatan khusus untuknya.[11] Referensi
Pranala luar |