Masjid Mohammad Al-Amin
Masjid Mohammad Al-Amin ( bahasa Arab : جامع محمد الأمين ), juga disebut sebagai Masjid Biru, adalah sebuah masjid Islam Sunni yang terletak di pusat kota Beirut, Lebanon. Pada abad ke-19, sebuah zawiya dibangun di lokasi ini. Persiapan selama puluhan tahun untuk mendapatkan lahan yang cukup di dekat Zawiya lama akhirnya membuahkan hasil, yaitu pembangunan masjid baru. Masjid ini diresmikan pada tahun 2008, dan terletak di dekat Katedral Maronit Santo George.[1] SejarahPada abad ke-19, sebuah zawiya, yang dinamai menurut nama Sheikh Abu Nasr al-Yafi, dibangun di lokasi ini. Souk Abu Nasr terletak di area yang sama dan beroperasi dengan zawiya tersebut hingga tahun 1975.[2] Pada tanggal 4 Agustus 2020, masjid tersebut rusak parah akibat ledakan di Beirut. Lampu gantung dan jendelanya pecah, meninggalkan pecahan kaca di lantai.[3] Konstruksi dan desainSegera setelah Perang Saudara Lebanon, setelah sumbangan dari mendiang Perdana Menteri Rafic Hariri, fondasi Masjid Mohammad Al-Amin diletakkan pada bulan November 2002. Hariri dibunuh pada tanggal 14 Februari 2005, dan jasadnya dimakamkan di samping masjid, di dalam Lapangan Martir Beirut. Masjid tersebut digunakan untuk upacara pemakaman Hariri.[4] Selama pembangunan masjid, para arkeolog menemukan bagian jalan utama Romawi timur-barat (Decumanus Maximus), dengan paving dan kolom. Setelah batu pertama diletakkan untuk masjid, beton pertama dituangkan pada tahun 2003. Pada tahun 2005, arsitektur masjid mulai dibangun dan masjid diresmikan pada tahun 2008.[5] Dirancang oleh Azmi Fakhoury dengan gaya yang mirip dengan arsitektur Turki Ottoman, masjid ini dapat menampung hingga 6.400 jamaah. Masjid Mohammad Al-Amin berisi lima kubah, yang semuanya terbuat dari ubin biru muda. Detail interiornya memiliki langit-langit berpola dan lingkaran kubah. Ornamen yang tampak seperti lampu gantung tergantung di depan mihrab.[6] Desain Masjid Muhammad al-Amin mirip dengan bangunan terkenal dari Turki, Hagia Sophia di Istanbul, namun juga mengandung elemen-elemen arsitektur dari masa Kesultanan Mamluk di Mesir. Bangunan ini memiliki empat lantai, dengan dominasi warna krem kekuningan yang cerah.[1] Kubah utama dan kubah-kubah kecil di sekitarnya berwarna biru terang. Keempat menara yang terletak di tiap sudut masjid berbentuk menyerupai pensil besar, mengikuti gaya arsitektur masjid-masjid Ottoman Turki.[1] Rujukan
|