Martinus Beijerinck
Martinus Willem Beijerinck (16 Maret 1851 – 1 Januari 1931) adalah mikrobiologiwan dan botanikus Belanda. Ia sering dianggap sebagai salah satu pendiri virologi dan mikrobiologi lingkungan. Terlepas dari banyak kontribusi perintis dan seminalnya bagi sains secara umum, ia tidak pernah dianugerahi Penghargaan Nobel. BiografiLahir di Amsterdam, Beijerinck menuntut ilmu di Sekolah Keteknikan Delft, tempat ia memperoleh gelar Insinyur Kimia pada tahun 1872. Ia memperoleh gelar Doktor Sains dari Universitas Leiden pada tahun 1877.[1] Pada saat itu, Delft, yang kemudian menjadi politeknik, tidak memiliki hak untuk memberikan gelar doktor, sehingga Leiden yang memberikan gelar tersebut kepadanya. Ia menjadi dosen mikrobiologi di Sekolah Agrikultur Wageningen (sekarang Universitas Wageningen) dan kemudian di Polytechnische Hogeschool Delft (Politeknik Delft, sekarang Universitas Teknologi Delft) (dari 1895). Ia mendirikan Sekolah Mikrobiologi Delft. Penelitiannya mengenai mikrobiologi agrikultural dan industrial menghasilkan penemuan mendasar di dalam bidang biologi. Pecapaiannya mungkin telah dibayangi secara tidak adil oleh orang-orang sezamannya, Robert Koch dan Louis Pasteur, karena tidak seperti mereka, Beijerinck tidak pernah mempelajari penyakit manusia. Pada tahun 1885, ia menjadi anggota Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences.[2] Kontribusi ilmiahIa dihormati sebagai salah satu pendiri virologi.[3][4][5][6] Pada tahun 1898, ia mempublikasikan hasil eksperimen filtrasi yang mendemonstrasikan bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh agen penginfeksi yang lebih kecil daripada bakterium.[7] Hasilnya ini sesuai dengan observasi serupa yang dilakukan oleh Dmitri Ivanovsky pada tahun 1892.[8] Seperti yang dilakukan sebelumnya oleh Ivanovsky dan Adolf Mayer, pendahulu di Wageningen, Beijerinck tidak dapat mengkultur agen penginfeksi yang dapat terfilter, tetapi ia menyimpulkan bahwa agen ini dapat mereplikasi dan memperbanyak diri di dalam tumbuhan hidup. Ia menamai patogen baru ini virus untuk menunjukkan sifat non-bakterinya. Beijerinck menyatakan bahwa virus sedikit cair di alam, menyebutnya "contagium vivum fluidum" (cairan hidup menular). Gagasan ini kemudian dijatuhkan setelah kristal pertama virus mosaik tembakau (TMV) diperoleh oleh Wendell Stanley pada tahun 1935, mikrograf elektron pertama TMV dibuat pada tahun 1939, dan analisis kritalografi sinar-x pertama TMV dilakukan pada tahun 1941 yang membuktikan bahwa virus merupakan partikulat. Beijerinck juga menemukan pengikatan nitrogen,[9] proses yang mengubah gas nitrogen diatomik menjadi ion amonium dan menjadi tersedia untuk tumbuhan. Bakteri melakukan pengikatan nitrogen, bertempat di dalam bintil akar tumbuhan tertentu (kacang-kacangan). Selain telah menemukan reaksi biokimia penting untuk kesuburan tanah dan agrikultur, Beijerinck mengungkapkan contoh pola dasar simbiosis antara tumbuhan dan bakteri. Beijerinck menemukan fenomena reduksi sulfat bakterial, sebuah bentuk respirasi anaerob. Ia mempelajari bahwa bakteri dapat menggunakan sulfat sebagai penerima elektron akhir alih-alih oksigen. Penemuan ini memiliki dampak penting pada pemahaman daur biogeokimia saat ini. Spirillum desulfuricans, sekarang dikenal sebagai Desulfovibrio desulfuricans,[10] bakteri pereduksi sulfat pertama yang diketahui, diisolasi dan dideskripsikan oleh Beijerinck. Beijerinck menemukan kultur pengayaan, metode dasar dalam mempelajari mikrob dari lingkungan. Ia sering salah dikreditkan dengan penyusunan gagasan ekologi mikrob yang menyebutkan "segala sesuatu ada di mana-mana, tetapi, lingkungan memilihnya", yang disebutkan oleh Lourens Baas Becking.[11][12] Kehidupan pribadiBeijerinck merupakan sosok yang eksentrik secara sosial. Perkataannya kasar kepada mahasiswanya, tidak pernah menikah, dan memiliki beberapa kolaborasi profesional. Dia juga dikenal karena gaya hidup bertapa dan pandangannya mengenai ketidaksesuaian sains dan pernikahan. Popularitasnya yang rendah pada mahasiswa dan orang tua mereka secara berkala membuatnya tertekan karena ia sangat suka menyebarkan antusiasmenya untuk biologi di dalam kelas. PenghargaanBeijerinckia (genus bakteri), Beijerinckiaceae (famili Rhizobiales), dan Kawah Beijerinck dinamai setelahnya. Lihat pula
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Martinus Willem Beijerinck.
|