Mario Winans
Mario Winans (lahir 29 Agustus 1974)[1] adalah seorang penyanyi, pencipta lagu dan produser rekaman R&B berkebangsaan Amerika Serikat, dari South Carolina, dan seorang anggota besar keluarga musik Winans. Mario terkenal lewat singelnya, "I Don't Wanna Know " (menampilkan Enya dan P. Diddy), yang berada di posisi runner-up di Billboard Hot 100. Sebelumnya, Mario menandatangani kontrak dengan label rekaman, Rowdy Records milik Dallas Austin, sebagai seorang produser in-house pada awal tahun 1990-an, dan menerima penghargaan besar pertamanya atas karyanya pada album studio kedua R. Kelly (1995) dan album Straight from My Heart dari Pebbles (1995). Sebagai seorang artis rekaman, Mario menandatangani kontrak dengan label rekaman, Motown, dan merilis album studio debut Mario, Story of My Heart (1997), sehingga mengalami kegagalan komersial. Tahun berikutnya, Mario berkontribusi pada singel Diddy, "Come with Me" (1998), dan selepas itu menjadi talent in-house untuk tim produksi Bad Boy Records miliknya, The Hitmen. Saat menerima penghargaan lebih lanjut atas rilisan yang sukses secara komersial, Mario mendapat perhatian arus utama untuk penampilan tamunya lewat singel Diddy, "Best Friend" (2000), serta singelnya, "I Need a Girl (Part Two)" (#4) yang dirilis pada tahun 2002, yang keduanya masuk Billboard Hot 100 dan Mario menandatangani kontrak dengan label rekaman, Bad Boy Records, sebuah perusahaan rekaman Universal Records sebagai artis utama. Selain itu, "I Don't Wanna Know" menjadi singel utama dari album studio debut Mario untuk Bad Boy Records, Hurt No More (2004), yang berada di posisi runner-up di Billboard 200. Pada tahun berikutnya, Mario ikut mencipta lagu "Pray" dari Cece Winans, yang memenangkan sebuah Penghargaan Grammy di Grammy Awards ke-46. KarierSingel pertama dari album, Hurt No More, "I Don't Wanna Know" dari Mario Winans, didasarkan pada sebuah sampel singel signature dari The Fugees, "Ready or Not" (1996), yang mana itu sendiri didasarkan pada sebuah sampel bertempo lambat dari instrumental, "Boadicea" dari Enya dari album self-titled karyanya yang dirilis pada tahun 1987. Enya dan perwakilannya mengiyakan kepada Mario dan P. Diddy atas persetujuannya terhadap sampel tersebut. Enya bahkan merekam ulang lagu "Boadicea" untuk lagu "I Don't Wanna Know", walaupun Mario tidak tau bahwa sampel The Fugees yang dia gunakan adalah sampel itu. Mereka bahkan memberi penghargaan kepada Enya sendiri untuk singel "I Don't Wanna Know" sebagai "Mario Winans featuring P. Diddy and Enya". Lagu "I Don't Wanna Know" menampilkan rap oleh P. Diddy. Lagu ini dirilis sebagai singel pada awal tahun 2004 dan berada di posisi jawara di tangga lagu Belanda dan Inggris dan posisi runner-up di Billboard Pop Charts dan Billboard R&B Charts. Album Hurt No More dirilis pada tahun 2004 telah berada di posisi jawara di Billboard R&B Album Charts dan posisi runner-up di Billboard 200. Singel kedua dari album studio tersebut, "Never Reallly Was", menggunakan sebuah sampel orkestra asal dari sebuah lagu signature dari Madonna, "Papa Don't Preach" (1986), sebagai musik latarnya. Sebuah versi campuran semula dirilis sebagai singel yang menampilkan rapper, Lil' Flip. Karier rekaman Mario menyertai kariernya dalam penciptaan dan produksi lagu, yang sejak itu dia telah dikreditkan pada rilisan karya seniman-seniman musik termasuk, antara lain, Busta Rhymes, Destiny's Child, Ice Spice, Jennifer Lopez, Jordan Hill, Lil' Kim, The Notorious B.I.G., The Weeknd, dan Trey Songz. Diskografi
Album studio
SingelSebagai artis utama
Sebagai artis yang ditampilkan
Produksi
Referensi
Pranala luar
|