Loloan, Bayan, Lombok Utara
PenamaanMenurut penuturan penduduk Desa Loloan, nama Desa Loloan awalnya adalah "Luklukan". Penamaan ini disebabkan oleh kondisi lahan yang berlumpur karena belum dihuni. Nama Loloan mulai digunakan ketika lahan di Desa Loloan telah dihuni dan berubah menjadi padat. Penuturan lokal menceritakan bahwa nama Loloan berarti pohon sumber kehidupan atau tempat pelaksanaan adat. Nama ini merupakan kesepakatan bersama oleh empat ulama yang berasal dari Batur yang kemudian diusulkan kepada Datu Luklukan.[1] Wilayah administratifDesa Loloan merupakan bagian dari Kecamatan Bayan. Wilayahnya masuk dalam Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat sejak pendirian kabupaten pada tanggal 24 Juli 2008.[2] Wilayah Desa Loloan seluas 38,88 km2. Luas wilayah Desa Loloan terhadap luas Kecamatan Bayan sebesar 15,39%.[3] Pada Juni 2015, wilayah Desa Loloan telah terbagi menjadi sembilan dusun. Kesembilan dusunnya ialah Dusun Torean, Dusun Telaga Segoar, Dusun Tanak Petak Daya, Dusun Tanak Petak Lauk, Dusun Tanjung Biru, Dusun Montong Kemuning, Dusun Tanak Lilin, Dusun Batu Grontong dan Dusun Loloan.[4] DemografiJumlah pendudukPada tahun 2014, jumlah penduduk di Desa Loloan sebanyak 4.367 jiwa. Jumlah penduduk ini terbagi ke 1.377 kepala keluarga.[5] Pada tahun 2022, jumlah penduduk di Desa Loloan sebanyak 5.018 jiwa. Rasio jenis kelamin di Desa Loloan sebesar 101,20. Sebanyak 2.524 jiwa merupakan laki-laki dan sebanyak 2.494 jiwa merupakan perempuan.[6] Persentase jumlah penduduk Desa Loloan mencakup 8,83% dari jumlah penduduk Kecamatan Bayan pada tahun 2022. Sementara rata-rata kepadatan penduduk di Desa Loloan pada tahun 2022 sebesar 129,06 jiwa/km2.[7] Mata pencaharianSebagian besar penduduk di Desa Loloan bekerja sebagai petani.[5] KebudayaanSuku Sasak di Pulau Lombok memiliki keyakinan bahwa Gunung Rinjani merupakan tempat yang suci.[8] Penduduk Desa Loloan termasuk yang memiliki penghormatan terhadap Gunung Rinjani. Setiap keinginan yang ingin tercapai akan disampaikan oleh penduduk ke arah selatan yang menghadap Gunung Rinjani.[9] Desa Loloan memiliki satu jenis kesenian yang masih dilakukan oleh penduduk. Kesenian ini berupa tari tandak gerak.[2] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
Pranala luar
|