Logam mulia

Logam mulia.

Logam mulia atau logam adi adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Beberapa contoh logam yang mulia secara kimia (unsur-unsur yang disetujui hampir seluruh kimiawan) diantaranya rutenium (Ru), rodium (Rh), paladium (Pd), perak (Ag), osmium (Os), iridium (Ir), platina (Pt), dan emas (Au).[1]

Daftar yang lebih inklusif memasukkan salah satu atau lebih dari tembaga (Cu), renium (Re),[2] atau raksa (Hg),[3][4][5] sebagai bagian dari logam mulia. Namun, titanium (Ti), niobium (Nb), dan tantalum (Ta) tidak termasuk sebagai logam mulia meskipun mereka sangat tahan terhadap korosi.

Umumnya logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi, karena sifatnya yang langka dan tahan korosi. Logam mulia sangat sukar bereaksi dengan asam. Sekalipun begitu, sebagian logam mulia (misalnya emas) dapat dilarutkan dalam akua regia, yaitu campuran pekat dari asam nitrat dan asam klorida. Semua logam mulia merupakan anggota dari logam transisi.

Logam mulia biasa digunakan sebagai perhiasan dan mata uang (emas, perak), bahan nirkarat (stainless) seperti lapisan perak, ataupun katalis (misalnya paladium pada karbon (Pd/C)).

Unsur Logam Mulia

Logam mulia terdiri dari rutenium (Ru), rodium (Rh), paladium (Pd), perak (Ag), osmium (Os), iridium (Ir), platina (Pt), dan emas (Au). Daftar yang lebih inklusif memasukkan salah satu atau lebih dari tembaga (Cu), renium (Re), atau raksa (Hg), sebagai bagian dari logam mulia. Titanium (Ti), niobium (Nb), dan tantalum (Ta) tidak termasuk sebagai logam mulia meskipun mereka sangat tahan terhadap korosi.

4 5 6 7 8 9 10 11 12
22
Ti
Titanium
23
V
Vanadium
24
Cr
Kromium
25
Mn
Mangan
26
Fe
Besi
27
Co
Kobalt
28
Ni
Nikel
29
Cu
Tembaga
30
Zn
Seng
40
Zr
Zirkonium
41
Nb
Niobium
42
Mo
Molibdenum
43
Tc
Teknesium
44
Ru
Rutenium
45
Rh
Rodium
46
Pd
Paladium
47
Ag
Perak
48
Cd
Kadmium
72
Hf
Hafnium
73
Ta
Tantalum
74
W
Wolfram
75
Re
Renium
76
Os
Osmium
77
Ir
Iridium
78
Pt
Platina
79
Au
Emas
80
Hg
Raksa
  Unsur logam mulia
  Dapat dikategorikan sebagai logam mulia
  Unsur yang tahan korosi namun bukan logam mulia
  Bukan logam mulia

Sifat

Platina, emas dan raksa dapat dilarutkan dalam akua regia (campuran pekat asam klorida dan asam nitrat). Iridium dan perak tidak dapat larut dalam akua regia. Paladium dan perak dapat larut dalam asam nitrat. Rutenium dapat dilarutkan dalam akua regia hanya ketika dalam keberadaan oksigen, sementara rodium harus dalam bentuk bubuk halus. Niobium dan tantalum tahan terhadap semua asam, termasuk akua regia.[6]

Elektrokimia

Unsur metalik, termasuk logam mulia atau non-mulia (logam mulia ditulis tebal):[7]

Unsur Nomor atom (Z) Golongan Periode Reaksi Potensial Konfigurasi elektron
Emas 79 11 (IB) 6 Au3+ + 3 e → Au 1.5 V [Xe] 4f14 5d10 6s1
Platina 78 10 (VIIIB) 6 PtO + 2 H+ + 2 e → Pt + H2O 0.98 V [Xe] 4f14 5d9 6s1
Iridium 77 9 (VIIIB) 6 IrO2 + 4 H+ + 4 e → Ir + 2 H2O 0.73 V [Xe] 4f14 5d7 6s2
Paladium 46 10 (VIIIB) 5 Pd2+ + 2 e → Pd 0.915 V [Kr] 4d10
Osmium 76 8 (VIIIB) 6 OsO2 + 4 H+ + 4 e → Os + 2 H2O 0.65 V [Xe] 4f14 5d6 6s2
Perak 47 11 (IB) 5 Ag+ + e → Ag 0.7993 V [Kr] 4d10 5s1
Raksa 80 12 (IIB) 6 Hg2+2 + 2 e→ 2 Hg 0.7925 V [Xe] 4f14 5d10 6s2
Polonium 84 16 (VIA) 6 Po2+ + 2 e → Po 0.6 V [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p4
Rodium 45 9 (VIIIB) 5 Rh2+ + 2 e → Rh 0.60 V [Kr] 4d8 5s1
Rutenium 44 8 (VIIIB) 5 Ru3+ + 3 e → Ru 0.60 V [Kr] 4d7 5s1
Tembaga 29 11 (IB) 4 Cu2+ + 2 e → Cu 0.339 V [Ar] 3d10 4s1
Bismut 83 15 (VA) 6 Bi3+ + 3 e → Bi 0.308 V [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3
Teknesium 43 7 (VIIB) 5 TcO2 + 4 H+ + 4 e → Tc + 2 H2O 0.272 V [Kr] 4d5 5s2
Renium 75 7 (VIIB) 6 ReO2 + 4 H+ + 4 e → Re + 2 H2O 0.276 V [Xe] 4f14 5d5 6s2
Arsen 33 15 (VA) 4 As4O6 + 12 H+ + 12 e → 4 As + 6 H2O 0.24 V [Ar] 3d10 4s2 4p3
Antimon 51 15 (VA) 5 Sb2O3 + 6 H+ + 6 e → 2 Sb + 3 H2O 0.147 V [Kr] 4d10 5s2 5p3
Telurium 52 16 (VIA) 5 TeO2 + 4 H+ + 4 e → Te + 2 H2O 0.57 V [Kr] 4d10 5s2 5p4

Kolom golongan dan periode menunjukkan posisinya dalam tabel periodik, karenanya, menunjukkan konfigurasi elektronik. Reaksi yang disederhanakan, tercantum dalam kolom berikutnya, bisa juga dibaca secara rinci dari diagram Pourbaix dari unsur yang dipertimbangkan dalam air. Akhirnya kolom potensial menunjukkan potensial listrik dari unsur yang diukur terhadap elektrode hidrogen standar. Semua unsur yang hilang dalam tabel ini adalah entah non-logam atau memiliki potensial standar negatif.

Arsen, antimon dan telurium dianggap merupakan metaloid dan dengan demikian bukan merupakan logam mulia. Juga kimiawan dan ahli metalurgi mempertimbangkan tembaga dan bismut tidak dimasukkan sebgaai logam mulia karena mereka mudah teroksidasi karena reaksi O2 + 2 H2O + 4e ⇄ 4 OH(aq) + 0.40 V yang memungkinkan dalam udara lembap.

Film perak adalah karena sensitivitas yang tinggi terhadap hidrogen sulfida. Patina secara kimia disebabkan oleh serangan oksigen dalam udara basah dan oleh CO2 setelahnya.[6] Di sisi lain, cermin berlapis-renium dikatakan sangat tahan lama,[6] meskipun renium dan teknesium dikatakan memudar perlahan dalam atmosfer lembap.[8]

Galeri

Tembaga
Rutenium
Rodium
Paladium
Perak
Renium
Osmium
Iridium
Platina
Emas
Raksa

Lihat pula

Referensi

Catatan
  1. ^ A. Holleman, N. Wiberg, "Lehrbuch der Anorganischen Chemie", de Gruyter, 1985, edisi ke-33, hlm. 1486
  2. ^ The New Encyclopædia Britannica, edisi ke-15, Vol. VII, 1976
  3. ^ "Die Adresse für Ausbildung, Studium und Beruf". Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 September 2017. Diakses tanggal 25 Maret 2017. 
  4. ^ "Dictionary of Mining, Mineral, and Related Terms", Disusun oleh American Geological Institute, edisi ke-2, 1997
  5. ^ Scoullos, M.J., Vonkeman, G.H., Thornton, I., Makuch, Z., "Mercury - Cadmium - Lead: Handbook for Sustainable Heavy Metals Policy and Regulation", Seri: Environment & Policy, Vol. 31, Springer-Verlag, 2002
  6. ^ a b c A. Holleman, N. Wiberg, "Inorganic Chemistry", Academic Press, 2001
  7. ^ G. Wulfsberg, "Inorganic Chemistry", University Science Books, 2000, pp. 247–249 ✦ Bratsch S. G., "Standard Electrode Potentials and Temperature Coefficients in Water at 298.15 K", Journal of Physical Chemical Reference Data, vol. 18, no. 1, 1989, pp. 1–21 ✦ B. Douglas, D. McDaniel, J. Alexander, "Concepts and Models of Inorganic Chemistry", John Wiley & Sons, 1994, p. E-3
  8. ^ R. D. Peack, "The Chemistry of Technetium and Rhenium", Elsevier, 1966

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya