Lendir akarLendir akar terbuat dari polisakarida khusus tanaman atau rantai panjang molekul gula, biasanya terdapat pada akar gantung pada tanaman produksi seperti jagung, bisa pula terdapat pada akar tanaman air seperti kiambang atau teratai. Sekresi polisakarida dari eksudat akar ini membentuk zat agar-agar yang menempel pada tudung akar. Lendir akar diketahui berperan dalam membentuk hubungan dengan bentuk kehidupan yang tinggal di tanah. Kemungkinan lendir agar-agar tersebut terdiri dari jeli asam, gula, nira, alkohol ringan atau hidroksida yang kemungkinan pula lendir tersebut akan lepas rontok terkena zat sulfat misalnya ZA ammonium sulfat. Bagaimana lendir akar ini disekresi masih diperdebatkan, tetapi ada bukti yang berkembang bahwa lendir berasal dari sel yang pecah. Saat akar menembus tanah, banyak sel yang mengelilingi tudung akar terus-menerus terlepas dan diganti. Sel-sel yang pecah atau lisis ini melepaskan bagian komponennya, yang meliputi polisakarida yang membentuk lendir akar. Polisakarida ini berasal dari badan Golgi dan dinding sel tumbuhan, yang kaya akan polisakarida khusus tumbuhan. Tidak seperti sel hewan, sel tumbuhan memiliki dinding sel yang bertindak sebagai penghalang yang mengelilingi sel yang memberikan kekuatan, yang menopang tumbuhan seperti kerangka.[1][2][3][4][5][6][7] Dinding sel ini digunakan untuk menghasilkan produk sehari-hari seperti kayu, kertas, dan kain alami, termasuk kapas. Lendir akar adalah bagian dari sekresi yang lebih luas dari akar tanaman yang dikenal sebagai eksudat akar. Akar tanaman mengeluarkan berbagai molekul organik ke dalam tanah di sekitarnya, seperti protein, enzim, DNA, gula dan asam amino, yang merupakan bahan penyusun kehidupan. Sekresi kolektif ini dikenal sebagai eksudat akar. Eksudat akar ini mencegah infeksi akar dari bakteri dan jamur, membantu akar menembus tanah, dan dapat menciptakan iklim mikro yang bermanfaat bagi tanaman. Lihat pulaReferensi
|