Lee Jae-yong (pengusaha)
Lee Jae-yong (이재용; lahir 23 Juni 1968), secara profesional dikenal di Barat sebagai Jay Y. Lee,[5] adalah seorang raja bisnis Korea Selatan dan Wakil Pimpinan Grup Samsung, yang menjabat sebagai pimpinan de facto. Dia merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari Lee Kun-hee, Pimpinan Samsung, dan secara luas dianggap sebagai pewaris masa depan posisi ayahnya.[6] Dia disebut sebagai "Putra Mahkota Samsung" oleh media Korea Selatan, dan menguasai bahasa Korea, Inggris, dan Jepang.[7] Kekayaan Lee diperkirakan bernilai US$7,9 miliar, dan menjadi orang terkaya nomor tiga di Korea Selatan.[8] Pada tahun 2014, Lee dipilih sebagai orang paling berpengaruh di dunia urutan ke-35 dan orang Korea paling berpengaruh oleh Forbes Magazine's List of The World's Most Powerful People bersama dengan ayahnya Lee Kun-hee.[9] Pada bulan Januari 2017, Lee dituduh "melakukan suap, penggelapan, dan sumpah palsu" oleh kantor kejaksaan Korea Selatan.[10] Meskipun surat perintah penangkapan sempat ditolak oleh pengadilan Seoul pada pertengahan Januari, setelah sebulan penyelidikan, dia ditangkap pada malam 16 Februari 2017. Kehidupan awalLee lahir di Washington, D.C. Dia meraih gelar dalam sejarah Asia Timur dari Universitas Nasional Seoul,[11] dan meraih gelar master dalam administrasi bisnis dari Universitas Keio. Dia juga mengikuti pendidikan di Harvard Business School selama sekitar lima tahun untuk mengejar gelar Doctor of Business Administration, meskipun dia tidak meraih gelar tersebut.[12] Karier di SamsungLee mulai bekerja di Samsung pada tahun 1991. Dia mulai menjabat sebagai Wakil Presiden Perencanaan Strategis dan kemudian sebagai Chief Customer Officer, posisi manajemen yang dibuat secara khusus untuk Lee. Prospeknya untuk kepemimpinan perusahaan di masa depan meredup ketika ayahnya Kun-hee mengundurkan diri sebagai Pimpinan dikarenakan penggelapan pajak.[13] Pada Desember 2009, bagaimanapun, prospek suksesinya hidup lagi ketika Lee menjadi Chief Operating Officer dari Samsung Electronics. Sejak Desember 2012, dia menjadi Wakil Pimpinan Samsung. Dia merupakan salah satu pemegang saham utama dari anak perusahaan jasa keuangan Samsung, memiliki 11 persen Samsung SDS.[7] Tuntutan korupsiPada tanggal 12 Januari 2017, kantor kejaksaan Korea Selatan mengatakan mereka akan memutuskan "segera" apakah harus meminta surat perintah penangkapan Lee. Lee dimintai keterangan selama lebih dari 22 jam karena kecurigaan atas kegiatan ilegal termasuk suap dalam skandal yang menghancurkan Presiden Park Geun-hye.[14][15] Tanggal 16 Januari 2017, kantor kejaksaan memutuskan untuk meminta surat perintah penangakapan Lee.[16][17] Namun, surat perintah tersebut ditolak berdasarkan putusan pengadilan tanggal 19 Januari di mana hakim Pengadilan Distrik Pusat, Cho Eui-yeon menyatakan bahwa adalah "sulit untuk mengakui keperluan" tindakan penahanannya.[18][19] Tanggal 17 Februari 2017, Lee "secara resmi ditangkap setelah pengadilan distrik pusat Seoul menerbitkan surat perintahnya pada Kamis malam" karena "menyerahkan uang suap senilai hampir £30 juta kepada Presiden Korea Selatan Park Geun-hye saat itu dan teman dekat presiden, Choi Soon-sil untuk memperoleh dukungan pemerintah terhadap transisi kepemimpinan yang mulus."[20] Setelah penangkapannya, Samsung telah membantah bahwa mereka menawarkan suap atau mencari dukungan apa pun yang salah dari presiden. Seorang juru bicara Samsung mengatakan, "Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa kebenaran terungkap dalam proses pengadilan mendatang".[20] Referensi
Pranala luar |