Led Zeppelin I
Led Zeppelin adalah album pertama dari band asal Inggris, Led Zeppelin. Album ini direkam pada bulan Oktober 1968 di Olympic Studios, London dan diterbitkan oleh Atlantic Records pada tanggal 12 Januari 1969. Album ini dilengkapi dengan kontribusi yang menyatu dari masing-masing anggota Led Zeppelin dan meletakan dasar fusi blues dan rock khas Led Zeppelin. Led Zeppelin juga menciptakan sekelompok besar penggemar, dengan konsep heavy metal yang unik, yang turut menciptakan gerakan kontra-budaya di kedua sisi Samudera Atlantik. Meskipun pada awalnya mendapatkan pandangan negatif, album ini laku keras di pasaran dan kritikus pun sudah mulai melihat album ini dengan pandangan positif. Pada tahun 2003, album ini tercatat di peringkat ke-29 pada daftar 500 Album terbaik Sepanjang Masa yang diterbitkan majalah musik, Rolling Stone. Latar belakangpada bulan Agustus 1968, band rock Inggris, The Yardbirds telah bubar secara resmi. Gitaris Jimmy Page, satu-satunya anggota The Yardbirds yang masih tersisa, ditinggalkan hak nama band tersebut dan kewajiban kontrak untuk mengadakan serangkaian tur konser di Skandinavia.[1] Untuk band barunya, Page merekrut bassis John Paul Jones, vokalist Robert Plant and drummer John Bonham. Selama bulan September 1968, Led Zeppelin melakukan serangkaian tur sebagai The New Yardbirds, memainkan serangkaian lagu lama dari The Yardbirds beserta lagu-lagu baru seperti "Communication Breakdown", "I Can't Quit You Baby", "You Shook Me", "Babe I'm Gonna Leave You" dan "How Many More Times".[2] Sebulan sekembalinya mereka ke London, pada bulan Oktober 1968, Page mengganti nama The New Yardbirds, menjadi Led Zeppelin, dan Led Zeppelin kemudian memasuki Olympic Studios di London untuk merekam album perdana mereka.[3] Perekaman dan produksiSesi rekamanPada sebuah wawancara tahun 1990, Page menyatakan bahwa album ini hanya memakan waktu sekitar 36 jam saja (tersebar di beberapa minggu) untuk membuat (sekaligus proses mixing). Page menambahkan lebih lanjut, bahwa dirinya mengetahui hal ini berdasarkan jumlah tagihan pemakaian studio mereka.[4][5] Salah satu alasan utama dari waktu perekaman yang tertgolong singkat ini adalah bahwa material album yang akan direkam sudah sering dilatih dari awal dan telah direncanakan sejak tour of Scandinavia pada bulan September 1968.[6] Seperti yang dijelaskan oleh Page, "[Band ini] telah mulai mengembangkan aransemen aransemen pada saat tur di Skandinavia, dan saya tahu persis suara seprti apa yang saya cari. Semuanya datang bersamaan dengan sangat cepat."[7] Sebagai tambahan, sejak band ini belum menandatangani kesepakatan apapun dengan Atlantic Records, Page dan manajer Led Zeppelin, Peter Grant membayar semua sesi perekamannya sendiri, yang artinbya adalah tidak ada uang perusahaan rekaman yang dipergunakan kala membayar jam perekaman yang berlebih.[8] Pada sesi wawancara yang lain, Page mengakui bahwa swadana ini untuk memastikan kebebasan berseni mereka, "Saya menginginkan kontrol artistik pada tingkat yang berbeda, sebab saya mengetahu denga tepat apa yang ingin saya lakukan bersama teman-teman saya ini. Bahkan sebenarnya. saya mendanai dan merekam sepenuhnya album pertama ini sebelum saya ke Atlantic (perusahaan rekaman). ... Bukan cerita biasa ketika Anda maju selangkah di depa pada proses pembuatan album-kami tiba di Atlantic dengan rekaman di tangan ... Reaksi Atlantic sangatlah positif-maksud saya, mereka membuat kontrak dengan kita, kan?"[9] Biaya yang erhitung saat Led Zeppelin merekam album ini adalah sebesar £1,782.[8][10] Pakar Led Zeppelin, Dave Lewis mencatat bahwa "[d]engan pengecualian perekaman 12 jam yang the Beatles ambil untuk merekam album pertama mereka di Abbey Road, jarang ada pemakaian studio yang sangat ekonomis seperti ini. Album pertama Led Zeppelin laku terjual lebih dari £3.5 juta, hanya sedikit kurang dari 2,000 kali lebih dari yang mereka investasikan!"[8] Untuk perekama ini, Page menggunakan sebuah Fender Telecaster yang di-cat psychedelic, sebuah hadiah dari Jeff Beck setelah Page merekomendasikan teman masa kecilnya ke the Yardbirds pada tahun 1965 sebagai pengganti yang potensial untuk Eric Clapton pada posisi lead guitar.[11] Ini berbeda dari gitar yang lebih banyak dipakai pada album-album beikutnya (yang paling terkenal, Gibson Les Paul). Page memainkan Telecaster ini dengan memakai amplifier Supro.[11] Dia juga menggunakan Gibson J-200, yang ia pinjam dari Big Jim Sullivan, untuk merekam lagu-lagu akustik pada album ini.[11] Untuk lagu "Your Time Is Gonna Come" ia memakai steel guitar Fender 10-senar.[11] ProduksiLed Zeppelin diproduseri oleh Jimmy Page dan ditangani secara teknis oleh Glyn Johns, yang sebelumnya sudah pernah bekerja bersama The Beatles, The Rolling Stones dan The Who. Kata Page, "Album pertama adalah album live, benar-benar live, dan ini dilakukan dengan sengaja. Terdapat banyak overdubs disana-sini, tetapi lagu aslinya adalah live."[12] Page dilaporkan menggunaka ruangan dengan nuansa alami untuk meningkatkan efek reverd dan tekstur perekaman saat pengambilan suara, menujukan inovasi pada perekaman yang telah ia pelajari selama hari-hari awal kariernya. Sampai akhir 1960-an, mayoritas produser musik menempatkan mikrofonnya tepat di depan amplifier dan drum. Untuk Led Zeppelin Page mengembangkan ide untuk menempatkan mikrofon tambahan yang diletakan agak jauh dari amplifiar (beberapa sejauh hampir 20 kaki) dan kemudian merekam dengan seimbang keduanya. Dengan menerapkan teknik "jarak sama dengan kedalaman" ini, Page menjadi produser pertama untuk merekam "suara-nuansa"-jarak dari setiap time-lag' not dari ujung ruangan ke ujung ruangan lainnya.[13][14] Fitur lainnya yang patut dicatat dari album ini adalah "kebocoran" pada perekaman vokal Robert Plant. Pada sebuah interview yang dilakukan oleh Guitar World tahun 1998, page menyatakan bahwa "Suara Robert sangat kuat dan, sebagai hasilnya, akan bocor ke track lainnya. Tetapi anehnya, kebocoran ini tampaknya disengaja."[13] Pada lagu "You Shook Me", Page memakai teknik "backward echo". It involves hearing the echo before the main sound (instead of after it), and is achieved by turning the tape over and employing the echo on a spare track, then turning the tape back over again to get the echo preceding the signal.[13] Album ini adalah salah satu album pertama yang dijual ke pasar hanya dalam format stereo; pada saat itu, para produser biasanya merilis ke pasaran baik versi mono maupun versi stereo.[8] ArtworkSampul depan Led Zeppelin, yang dipilih oleh Page dilengkapi oleh gambar monokromatik dari terbakarnya kapal udara Hindenburg. Gambar ini merujuk terhadap asal nama band ini sendiri:[8] ketika Page, Jeff Beck dan anggota The Who, Keith Moon dan John Entwistle sedang mendiskusikan ide membentuk sebuah grup band, Moon berkelakar, "Band itu mungkin akan jatuh seperti balon udara", dan Entsistle menambahkan, "...sebuah balon Zeppelin!" Sampul belakang Led Zeppelin dilengkapi oleh foto anggota Led Zeppelin yang diambil oleh mantan anggota Yardbird,Chris Dreja.[8] Desain sampul album sepenuhnya dikordinasikan oleh George Hardie, desainer yang akan terus dipakai oleh Led Zeppelin untuk sampul-sampul berikutnya.[8] Hardie mengingat bahwa pada awalnya ia menawarkan Led Zeppelin sebuah desain berdasarkan sebuah lambang club tua di San Francisco-sebuah gambar multi-sekuen dari kapal udara Zeppelin yang melayang di udara. Page menolak, tetapi logo ini tetap diterima sebagai logo untuk sampul belakang untuk kedua album pertama dan juga beberapa iklan pers awal.[8] Selama beberapa minggu pertama rilis album di Inggris, sampul album dilengkapi dengan nama band dan logo Atlantic berwarna turquoise. Ketika sampul ini diganti menjadi warna oranye yang umum dipakai sekarang, album yang bersampul warna turquoise menjad benda koleksi langka.[8] Sampul album, ini mendapat perhatian massa ketika, pada sebuah sesi bulan Februari 1970 di Kopenhagen, Led Zeppelin diundang sebagai "The Nobs" sebagai hasil dari ancaman hukum Eva von Zeppelin (saudara dari pembuat kapal terbang Zeppelin). von Zeppelin, ketika melihat logo Hindenburg terbakar, mengancam untuk menghentikan acara dari saluran radio.[15] Pada tahun 2001, Greg Kot menulis di majalah Rolling Stone bahwa "Sampul album Led Zeppelin. . . menunjukan kapal udara 'Hindenburg' pada kejatuhannya yang agung, terbakar. Gambar ini cukup sukses untuk merangkum isi dari album ini: seks, bencana, dan barang-barang terbakar."[16] KomposisiKeaslian konsep album ini ditunjukan pada lagu-lagu seperti "Good Times Bad Times", "Dazed and Confused" dan "Communication Breakdown", yang memiliki suara berat yang khas untuk fans rock muda di era akhir 1960-an. Led Zeppelin juga dilengkapi dengan suara gitar akustik yang lembut oleh Page pada lagu "Black Mountain Side", dan kombinasi pendekatan akustik dan elektrik pada versi adaptasi mereka untuk lagu "Babe I'm Gonna Leave You". "Dazed and Confused" acap kali dikatakan sebagai inti dari album itu sendiri: sebuah aransemen yang penuh firasat dilengkapi dengan nada bass menurun dari Jones, hentakan drum yang berat dari Bonham, dan beberapa riff dan solo yang kuat dari Jimmy Page. Lagu ini juga memperdengarkan Page yang memainkan gitarnya dengan sebuah penggesek violin (ide yang disarankan oleh David McCallum Sr., yang ditemui Page saat melakukan perekaman di studio).[17] Permainan gitar yang digesek di bagian tengah lagu membawa psychedelic rock ke eksperimen di ketinggian baru, khususnya pada versi tambahan panggung, menciptakan bentuk awal musik Page yang dulu pernah dilakukan pada masa akhir The Yardbirds. "Dazed and Confused" akan menjadi lagu kunci setiap konser Led Zeppelin pada tahun-tahun mendatang. Teknik penggesekan gitar juga digunakan pada lagu "How Many More Times", sebuah lagu yang dilengkapi riff berpola "bolero" dan pergantian-pergantian cadence yang diimprovisasi dengan baik.[8] Banyak lagu-lagu awal Led Zeppelin yang berasal dari lagu standar blues, dan album ini juga dilengkapi dengan tiga lagu yang diciptakan oleh artis lain: "You Shook Me" dan "I Can't Quit You Baby", keduanya dibuat oleh artis blues, Willie Dixon; dan "Babe I'm Gonna Leave You".[8] Mengenai lagu terakhir ini, pada waktu itu gitaris Jimmy Page mengira bahwa ia sedang melakukan adaptasi dari sebuah lagu rakyat tradisional yang ia dengar pada salah satu rekaman Joan Baez, tetapi hal ini kemudian diperbaiki pada saat rilis, setelah dikeptahui bahwa lagu ini diciptakan oleh Anne Bredon pada medio 1950-an.[8] Disisi lain, Dixon menerima penghargaan yang layak sebagai komposer dari kedua lagunya di album ini (meskipun "You Shook Me" kemudian akan diberikan penghargaan tambahan kepada J. B. Lenoir) tetapi akan melaporkan Led Zeppelin ke pengadilan atas pemakaian sebagian lirik lagunya yang disadur oleh Robert Plant pada lagu "Whole Lotta Love". Pada lagu "You Shook Me", Plant dengan suaranya menirukan efek gitar yang dimainkan oleh Page - sebuah teknik yang di kemudian hari disebut "call and response". Jeff Beck sebelumnya sudah pernah merekam "You Shook Me" untuk album solonya, Truth, dan menuduh Page mencuri idenya.[8] Bersama John Paul Jones dan drummer Keith Moon dari The Who, Page telah memainkan (dan juga membuat aransemen, katanya) "Beck's Bolero", sebuah instrumental pada album Truth yang kemudian akan diberi sedikit groove ketika digabungkan dengan permainan Led Zeppelin pada lagu "How Many More Times". Polinasi silang ini mengarah menuju konflik antara Beck dan Page yang telah bermain bersama di The Yardbirds dan berteman sejak masa kecil mereka.[18] Pada kenyataannya, Page adalah orang yang menyarankan Beck untuk masuk ke dalam The Yardbirds ketika ia dihubungi setelah kepergian Eric Clapton. Pada sebuah wawancara yang ia berikan pada tahun 1975, Page menawarkan perspektifnya sendiri terhadap musik di dalam album ini:
Plant kemudian dicatat pada album ini sebagai "bass tambahan". Pada sebuah sesi wawancara yang diadakan oleh majalah Rolling Stone pada tahun 2005, Plant memberikan referensinya:
Tanggapan pers
Album ini dipromosikan pada beberapa majalah musik dibawah slogan "Led Zeppelin — the only way to fly".[8] Awalnya, album ini mendapatkan banyak kritik buruk. Pada sebuah kritik pedas, majalah Rolling Stone menyatakan bahwa Led Zeppelin "tidak banyak kemiripannya dengan The Jeff Beck Group, yang sama buruknya atau lebih baik tiga bulan yang lalu... Album ini tampak seperti usaha mereka untuk mengisi celah yang ada akibat bubarnya Cream, mereka harus mencari produser, editor, dan beberapa materi lagu yang layak sesuai dengan talenta mereka."[29][30] Mereka juga menyebut Plant sebagai "seflamboyan Rod Stewart, tetapi jauh dari menarik".[31] John Paul Jones kemudian mengingat:
Seperti yang tercatat oleh jurnalis musik rock Cameron Crowe bertahun-tahun kemudian: "Zaman itu adalah zaman dimana super-groups, atau band yang penuh semangat akan segera menghentikan aksi mereka, dan Led Zeppelin sedari awal telah berani melawan trend untuk membuktikan keaslian mereka."[32] Meski demikian, reaksi pers terhadap album ini tidak sepenuhnya bernada negatif. Di Inggris, album ini menerima ulasan yang positif pada majalah Melody Maker. Chris Welch menulis, pada sebuah ulasan berjudul "Kemenangan Jimmy Page — Led Zeppelin adalah obat bius!": "lagu-lagu mereka tidak bergantung pada riff blues yang jelas, meskipun ketika mereka memainkannya, mereka menghindari kelemahan dari sebagian besar band yang disebut band blues Inggris".[5] Album ini sangat laku di pasaran. Awalnya dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 17 Januari 1969 untuk memodali tur konser pertama mereka di Amerika Serikat. Sebelumnya, Atlantic Records telah mendistribusikan beberapa ratus kopi album ini ke radio-radio utama dan pengamat musik. Reaksi positif atas isi album, ditambah dengan reaksi positif atas konser pembukaan Led Zeppelin, mengakibatkan album ini segera mendapat pesanan sebanyak 50.000 kopi sebelum rilis resminya.[8] Dalam dua bulan setelah rilis, album ini mencapai Billboard's Top 10.[33] Album ini bertahan di chart peringkat Billboard selama 73 minggu dan bertahan selama 79 minggu di daftar peringkat Inggris. Pada tahun 1975, album ini telah mencetak keuntungan kotor sebesar $ 7.000.000,-.[34] WarisanKesuksesan dan pengaruh dari album ini sekarang telah dikenal secara luas, bahkan di antara para kritikus yang awalnya bersikap skeptis. Pada tahun 2006, contohnya, Rolling Stone menyatakan
Menurut Lewis:
Pada tahun 2003, VH1 menganugerahi Led Zeppelin sebagai album ke-44 terbaik sepangjang masa, sedangkan Rolling Stone menempatkan Led Zeppelin pada posisi ke-29 dari daftar 500 Album terbaik sepanjang masa. Album ini secara luas dianggap sebagai tanda akil balig yang signifikan terhadap evolusi musik hard rock dan heavy metal.[35] Penghargaan
* menunjukan daftar yang tidak diurutkan Daftar lagu
Pada sampul album, "How Many More Times" ditulis berdurasi 3:30 oleh Jimmy Page untuk mengelabui stasiun radio agar lagu ini tetap dimainkan.[butuh rujukan] Robert Plant turut berpartisipasi dalam penulisan lagu-lagu pada album ini tetapi tidak disebut pada sampul album karena kewajiban kontraknya yang belum selesai dalam hubungannya dengan CBS Records.[8] Beberapa versi kaset album ini membalik posisi sisi album, Untuk versi-versi ini, sisi A dimulai dengan "Your Time Is Gonna Come" dan diakhiri oleh lagu "How Many More Times", dan sisi B dimulai dengan lagu "Good Times, Bad Times" dan diakhiri dengan lagu "Dazed and Confused". Posisi penjualan
Sertifikasi penjualan
Personnel
Referensi
Pranala luar |