Latihan anaerobik adalah jenis latihan fisik yang memecah glukosa dalam tubuh tanpa menggunakan oksigen; anaerobik berarti “tanpa oksigen”.[1] Secara praktis, latihan anaerobik lebih intens, tetapi durasinya lebih pendek dibandingkan latihan aerobik.[2] Latihan ini dapat dilakukan oleh pemula yang baru memulai olahraga dalam 2-3 kali tiap seminggu dengan durasi waktu 5-10 menit.[3]
Aspek biokimia dari latihan anaerobik melibatkan proses yang disebut glikolisis, saat glukosa diubah menjadi adenosin trifosfat (ATP), yang merupakan sumber energi utama untuk reaksi-reaksi kimia di dalam sel.[4]Karbohidrat dipecah hanya secara parsial.[5] Produksi asam laktat sangat meningkat selama latihan anaerobik sehingga senyawa ini menumpuk dengan cepat. Dengan begitu, kelelahan otot akan timbul secara temporer. Latihan anaerobik dapat digunakan untuk membantu membangun daya tahan dan kekuatan otot.[6][7]
Contoh Latihan Anaerobik
Terdapat beberapa contoh latihan anaerobik, yaitu lompat tali, angkat beban, bersepeda, lari sprint, serta high intensity interval training (HIIT).[8] Selain itu, squat, crunches, push-up, dan pull-up juga merupakan contoh dari latihan anaerobik.[9][10]
Manfaat
Terdapat beberapa manfaat dari latihan anaerobik, yaitu:
Latihan fisik untuk pasien obesitas. Latihan anaerobik dapat bermanfaat untuk mengurangi jumlah massa tubuh, presentasi lemah tubuh, serta mengurangi lemak abdomen. Selain itu, latihan ini juga dapat meningkatkan kardiorespirasi tubuh.[11] Menurut Irianto (dalam Febrianta, 2015) daya kardiorespirasi adalah kapasitas fungsional dari organ paru-paru dan jantung menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam kurun waktu lama.[12]
^Cooper, Geoffrey M. (2000). "Metabolic Energy". The Cell: A Molecular Approach (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-2nd).
^Hermawan, Rahmat (2020). Fisiologi Olahraga(PDF). Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja. hlm. 10.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)