Kyösti KallioKyösti Kallio [IPA: kyøsti kallio] (10 April 1873 – 19 Desember 1940) adalah Presiden Finlandia ke-4 (1937–1940). Ia adalah pemimpin utama Liga Agraria. Sebelumnya, dia telah empat kali menjabat Perdana Menteri dan Jurubicara Parlemen Finlandia selama enam kali.[1][2] BiografiPermulaan kehidupanKyösti (awalnya Gustaf) Kallio lahir di Ylivieska, Finlandia. Ayahnya petani dan politikus setempat terkemuka. Start of careerKallio menjabat di Parlemen Finlandia dari 1904-1906. Ia bergabung dengan Partai Agraria yang baru didirikan pada 1906 dan menjadi salah satu pemimpin utamanya. Ia menjadi Menteri Agraria pada masa Senat Oskari Tokoi, Pehr Evind Svinhufvud dan Juho Kusti Paasikivi. Perang SipilSelama Perang Saudara Finlandia, ia bersembunyi di Helsinki yang didominasi merah, karena setidaknya ia nominal di sisi putih dan kemudian "musuh kelas"; ia membentuk senat baru di Helsinki setelah pasukan Jerman telah mengalahkan pihak merah di kota itu. Setelah itu ia menjadi juru damai yang moderat. Formation of the republicSelama debat atas bentuk negara baru pada 1918, Kallio berhenti dari senat sebab ia mendukung republik daripada monarki konstitusional. Akhirnya, puak monarkis kalah dan ia kembali ke kabinet untuk menjadi Perdana Menteri. Ia adalah seorang pembaharu yang menekankan pendidikan, permukiman, dan reformasi tanah. Prestasi terbesarnya ialah "Lex Kallio" pada 1922, sebuah legislasi yang memungkinkan negara memberi tanah untuk mendorong permukiman baru. Di sisi lain, ia sungguh mendukung pelarangan di Finlandia. Kallio adalah seorang anti-komunis, menindas Partai Komunis Finlandia (SKP) pada 1923. Saat Gerakan Lapua yang sayap kanan memintanya menjadi pemimpin mereka, ia menolak dan alih-alih menjadi sasaran ancaman maut. PresidenKallio diangkat sebagai presiden dengan suara koalisi konservatif dan demokrat sosial yang ingin memastikan bahwaPresiden Svinhufvud takkan terpilih kembali. Kallio mengambil peran dalam presiden parlementer dan menghindari penggunaan kekuasaan pribadinya. Pada Perang Musim Dingin, saat Mannerheim sekali lagi mengancam mundur karena perpecahan dengan kabinet, Kallio memintanya tetap. Selama perang ia mempertahankan gagasan menyerahkan setiap teritori ke Uni Soviet, namun dipaksa menyetujui penandatanganan Perjanjian Perdamaian Moscow pada 1940. Kesehatannya mulai menurun – dan ia tak aktif dalam perundingan dengan Jerman yang menimbulkan Perang Berkelanjutan. Pada 28 Agustus ia menderita stroke serius, dan PM Risto Ryti mengambil alih tugasnya. Kallio mundur secara resmi pada 27 November 1940, sebelum Perang Berkelanjutan (Jatkosota). Ia sedang pergi ke Nivala ke pertaniannya setelah upacara, saat ia jatuh dan meninggal di stasiun KA Helsinki. Referensi
Pranala luarMedia tentang Kyösti Kallio di Wikimedia Commons |