Kupu-kupu pastur

Kupu-kupu Pastur
Kupu-kupu pastur betina (Papilio memnon f. achates) dari Cihideung Hilir, Ciampea, Bogor
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. memnon
Nama binomial
Papilio memnon
Subspesies
  • P. m. memnon
  • P. m. agenor Linnaeus, 1768
  • P. m. anceus Cramer, [1779]
  • P. m. thunbergi Siebold, 1824
  • P. m. lowii Druce, 1873
  • P. m. oceani Doherty, 1891
  • P. m. merapu Doherty, 1891
  • P. m. pryeri Rothschild, 1895
  • P. m. clathratus Rothschild
  • P. m. subclathratus Fruhstorfer
  • P. m. coeruleus van Eecke
  • P. m. perlucidus Fruhstorfer
  • P. m. heronus Fruhstorfer, 1902
  • P. m. tanahsahi Eliot, 1982
Sinonim
  • Papilio (Eques) Memnon Linnaeus, 1758[1]
  • Princeps memnon

Kupu-kupu pastur (Papilio memnon) adalah sejenis rama-rama dari suku Papilionidae (kupu-kupu ekor walet). Ia menyebar luas di Asia bagian selatan, mulai dari anak benua India, Asia Tenggara, hingga Jepang selatan. Kupu-kupu ini memiliki 14 anak jenis; dan betinanya memiliki lebih banyak lagi variasi warna dan bentuk (polimorfisme). Namanya diperoleh karena sayap kupu-kupu jantannya didominasi warna kehitaman, mengingatkan pada jubah seorang pastur. Dalam bahasa Inggris ia dikenal sebagai Great Mormon.

Pengenalan

Kupu-kupu jantan P. m. agenor
Kupu-kupu dalam kopulasi, atas: kupu-kupu betina

Rama-rama berukuran besar, dengan rentang sayap mencapai 120–150 mm. Pola warnanya sangat bervariasi; tercatat sebanyak empat bentuk pola warna pada hewan jantan, dan 26 bentuk pada yang betina. Banyak di antaranya yang merupakan peniruan (mimikri) dari jenis kupu-kupu yang tak enak dimangsa. Keragaman pada spesies ini banyak ditelaah untuk memahami karakter genetik yang mendasari polimorfisme dan mimikri Batesian.[2][3][4]

Bentuk tipikal Papilio memnon agenor tidak memiliki 'ekor' pada sayap belakangnya. Sisi atas (UP) sayap kupu-kupu jantan berwarna biru gelap hingga hitam. Kadang kala ada bercak warna merah dekat pangkal sayap depan. Sisi atas sayap depan betinanya berwarna sepia, dengan coret-coret putih keabu-abuan dan warna merah dekat pangkalnya. Sisi atas sayap belakangnya hitam-biru, dengan 5-7 petak berwarna putih.

Beberapa bentuk yang lain memiliki 'ekor', yakni perpanjangan ujung belakang sayap belakang, yang dialusikan sebagai 'ekor walet'. Misalnya anak jenis lowii; forma achates; f. alcanor; dan f. distantianus.[5]

Agihan

Ulat, dalam persiapan menjadi kepompong

Kupu-kupu pastur menyebar luas mulai dari India timur laut (termasuk Sikkim, Assam dan Nagaland), Nepal, Bangladesh, Bhutan(?), Burma, Kepulauan Nikobar, Kepulauan Andaman, Tiongkok barat, selatan dan timur (termasuk Hainan), Taiwan dan Jepang selatan, Kepulauan Ryukyu, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Malaysia, dan Indonesia (Sumatra, Kepulauan Mentawai, Nias, Kepulauan Batu, Simeulue, Bangka, Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara).

Status

Kupu-kupu yang umum ditemukan. Keberadaan tanaman jeruk (Citrus spp.) yang menjadi inang ulatnya, menjamin keberlangsungan populasinya.

Catatan kaki

  1. ^ Linne, C. von. 1758. Systema Naturae. Regnum animale. Editio decima, 1: 460. Lipsiae :Sumptibus Guilielmi Engelmann.
  2. ^ C. A. Clarke, P. M. Sheppard & I. W. B. Thornton (1968). "The genetics of the mimetic butterfly Papilio memnon L". Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences. 254 (791): 37–89. Bibcode:1968RSPTB.254...37C. doi:10.1098/rstb.1968.0013. JSTOR 2416804. 
  3. ^ C. A. Clarke & P. M. Sheppard (1971). "Further studies on the genetics of the mimetic butterfly Papilio memnon L". Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences. 263 (847): 35–70. Bibcode:1971RSPTB.263...35C. doi:10.1098/rstb.1971.0109. JSTOR 2417186. 
  4. ^ C. A. Clarke & P. M. Sheppard (1973). "The genetics of four new forms of the mimetic butterfly Papilio memnon L". Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences. 184 (1074): 1–14. Bibcode:1973RSPSB.184....1C. doi:10.1098/rspb.1973.0027. JSTOR 76137. 
  5. ^ Butterfly Corner: Papilio memnon Diarsipkan 2014-07-18 di Wayback Machine.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya