Kuil Kaiyuan Quanzhou
Kuil Kaiyuan (泉州開元寺/ Minnan: Choân-chiu Khai-goân-sī) adalah sebuah kuil Buddhis yang terletak di Quanzhou, Fujian.[1][2] Kuil Kaiyuan merefleksikan arsitektur kuno Tionghoa serta menyimpan berbagai benda bersejarah di dalamnya. SejarahKuil Kaiyuan generasi pertama didirikan pada Zaman Tang (618-907).[2][3] Pada periode-periode berikutnya, Dinasti Song (960-1279), Yuan (1271-1368), Ming (1368-1644), Qing (1644-1911) ikut berkontribusi membangun dan merenovasi kuil ini. Sebagian besar kuil ini musnah dalam peristiwa pemberontakan pada tahun 1357-1366.[2] Pembangunan kembali dilakukan pada masa pemerintahan Kaisar Hongwu dan Yongle (periode Ming). Fondasi dan pilar batu yang tersisa, berasal dari periode Tang dan Song, sementara bangunan-bangunan dari kayu didirikan pada periode Ming dan Qing.[2] Sejumlah monumen kuil yang berasal dari sebelum zaman Yuan menuliskan tentang peran penting Kuil Kaiyuan.[2] Berdasarkan Catatan Sejarah Kuil Kaiyuan (Kaiyuansi-zhi), kuil ini dibangun pertama kali pada tahun 686.[3] Menurut legenda seorang bernama Huang Shougong bertaruh dengan seorang biksu apakah dalam mimpinya sebatang pohon mullberry bisa berbunga lotus putih. Karena kalah, kebunnya ia sumbangkan sebagai tanah untuk mendirikan kuil Buddha. Pada tahun 738, Kaisar Xuanzong memerintahkan tiap prefektur untuk membangun satu buah kuil dan menamainya dengan nama zaman yang berlaku.[3] Kemudian kuil ini dinamakan Kuil Kaiyuan (dari nama zaman Kaiyuan). Dari periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan hingga Dinasti Song, 120 buah bangunan pribadi dibangun di sisinya. Pada tahun 1285, biksu Liu Jianyi melaporkan kepada pemerintah agar bangunan-bangunan tersebut digabungkan ke kuil. Permintaan itu diterima kaisar sehingga saat itu Kuil Kaiyuan memang tampak terlihat sangat besar dan megah. Karena Huang Shougang tercatat yang menyumbangkan tanah, maka para biksu mendirikan sebuah Qielan untuk dirinya. Qielan kemudian berubah menjadi Aula Tanyue.[3] Menurut Kaiyuansi-zhi: "Aula Tanyue awalnya bernama Aula Qielan. Ia terletak di sebelah kiri aula utama kuil. Ini dibuat oleh biksu Miao-en dari zaman Zhiyuan.[3] Pada tahun Dingyou Era Zhiyuan, bangunan itu runtuh. Pada masa Hongwu, bangunan itu dibangun kembali oleh biksu Zhengying. Setelah bertahun-tahun, bangunan itu rusak dan diduduki oleh masyarakat sekitar.[3] Pada tahun ke-24 zaman Wanli, Bupati Cheng pergi ke ibu kota dan meminta agar kuil dikembalikan. Seorang tokoh bernama Huang Wenbing, memerintahkan keturunannya untuk mendirikan tempat penghormatan bagi Huang Shougong yang dihormatinya."[3] Bangunan-bangunan utamaAula DaxiongAula tempat altar Sang Buddha dinamakan Daxiong Baodian atau Aula Mahavira. Ini adalah bagian paling utama kuil, dinamakan juga Aula Baizhu ("Aula dengan seratus pilar").[4] Pada zaman Ming, semua pilar diganti dengan batu berukir termasuk 24 ukiran yang menceritakan tentang Wisnu dari periode Tang dan Song, menandakan adanya pengaruh Hindu.[4] Aula TianwangAula Tianwang atau San Men adalah bangunan yang dibangun untuk tempat pemujaan bagi Empat Maharaja Langit.[5] Pagoda KembarTerdapat sepasang pagoda di Kuil Kaiyuan.[6] Pagoda Barat dinamakan Renshou dan Pagoda Timur dinamakan Zhenguo. Keduanya berdiri di sisi aula utama Kuil Kaiyuan. Pagoda Renshou awalnya dibuat dari kayu pada tahun 916.[6] Pada zaman Song terbakar dua kali lalu dibangun kembali dengan bahan batu bata lalu diganti dengan batu. Tingginya 44,6 meter.[6] Pagoda Zhenguo dibangun dalam periode 860-873 masa pemerintahan Tang, tetapi pada tahun 1155 hancur. Pada tahun 1186 dibangun lagi atas perintah Biksu Liao-xing, tetapi kembali hancur pada tahun 1227. Pembangunan tahun 1238 tercatat dilakukan oleh Biksu Ben-gong. Tinggi Pagoda Zhenguo 48,24 meter.[6] Pagoda-pagoda lainnya
Perpustakaan sutraPerpustakaan kuil Kaiyuan merupakan tempat penyimpanan sutra yang berasal dari zaman Song. Di bawah perpustakaan terdapat ruang pameran yang menyimpan lonceng-lonceng kuno dari besi dan tembaga. Altar Gan-luAltar Gan-lu (diterjemahkan: "Altar Amerta") adalah salah satu dari tiga altar Buddhis terbesar di Tiongkok.[1] Bagian dalam bangunan ini dihiasi dengan ukir-ukiran Buddha dan Bodhisattva bersama para pengawalnya, dan pemusik berwujud malaikat.[1] Altar ini awalnya berdiri di atas sebuah sumur yang bernama "Sumur Amerta".[1] Bangunan ini berasal dari periode Tang namun direnovasi pada periode Ming. Referensi
|