Kodok suriname
Kodok suriname atau nama ilmiahnya Pipa pipa adalah sejenis kodok berbadan pipih lebar yang ditemukan di Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, Guiana Prancis, Peru, Suriname, Trinidad dan Tobago, Suriname, dan Venezuela. Di Spanyol kodok ini dipanggil aparo, rana comun de celdillas, rana tablacha, sapo chinelo, sapo chola, atau sapo de celdas. Di Portugis, kodok ini dinamai sapo pipa. Pipa berarti layang-layang. Habitatnya di hutan lembap tropis atau sub tropis, rawa subtropis atau tropis, dan daerah paya. Badan kodok ini datar dan pipih. Kakinya berjaring lebar dengan kaki depan mirip bintang dengan ukuran kecil. Panjangnya bisa mencapai 20 cm (8 in) walau biasanya panjangnya 10–13 cm (4–5 in). Matanya kecil, tanpa gigi dan lidah. Kodok ini terkenal karena menyimpan telur di dalam kulit hingga menetas dan akan terus berada di sana hingga siap lepas dari induknya. ReproduksiKodok suriname terkenal dengan kebiasaan reproduksinya yang unik. Tidak seperti kodok lain, pejantan tidak mengeluarkan suara besar untuk menarik betina. Mereka menggunakan suara klik yang tajam dengan menyentakkan tulang hyoid di tenggorokannya. .[3] Betina akan keluar dari permukaan air dan berputar-putar. Dalam setiap kali putaran, betina melepaskan 3 hingga 10 telur, yang kemudian ditaruh di kulit melalui bantuan gerakan pejantan. Setelah ditanam, telur akan tenggelam ke kulit dan membentuk kantong selama beberapa hari, mirip sarang lebah. Larva berkembang di kulit kodok menjadi anak kodok berukuran kurang dari 2 cm. Setelah keluar dari punggung induknya, kodok akan memulai kehidupan mandiri. Setelah anak-anaknya lepas dari kulitnya, induk kodok akan melepas perlahan lapisan kulitnya dan memulai lagi siklus perkawinan.[4] VideoBeberapa video Youtube memperlihatkan proses reproduksi katak suriname: Referensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Pipa pipa. |