Keukenhof
Keukenhof (yang dalam bahasa Belanda berarti Kebun Dapur) adalah salah satu taman bunga terbesar di dunia yang terletak di Lisse, Belanda.[1] Taman Keukenhof mencakup area seluas 32 hektar dan memiliki sekitar 7 juta umbi bunga ditanam di taman setiap tahunnya.[2][3] Keukenhof terkenal dengan bunga tulipnya, dan juga terdapat banyak bunga lainnya seperti eceng gondok, bakung, lili, mawar, anyelir, dan iris. Terletak di barat daya Amsterdam, tepatnya di daerah bernama Duin- en Bollenstreek, taman ini dapat diakses dengan bus dari stasiun Haarlem dan Leiden, serta Bandara Schiphol. Meskipun lahannya buka sepanjang tahun untuk acara pribadi dan festival, Keukenhof hanya terbuka untuk masyarakat umum untuk pertunjukan tulip yang terkenal selama 8 minggu, dari pertengahan Maret hingga pertengahan Mei,[4] dengan puncaknya pada pertengahan bulan April, tergantung pada cuaca saat musim tanam yang bervariasi setiap tahunnya. Pada tahun 2019, 1,5 juta orang mengunjungi Keukenhof,[5] atau sekitar 26.000 pengunjung per hari.[6] Taman ini dibuat pada tahun 1949 oleh calon wali kota Lisse. Yaitu untuk membuat sebuah pameran bunga agar penanam bunga dari penjuru Belanda dan Eropa dapat memamerkan bunga yang akan membantu Belanda sebagai eksportir bunga terbesar di dunia. Dalam waktu 50 tahun Keukenhof telah menjadi sebuah taman bunga terbesar di dunia. SejarahKeukenhof terletak di kawasan tanah perburuan dari abad ke-15 di Slot Teylingen, tempat itu adalah taman dapur dari kastel (keukentuin) yang menyediakan hewan buruan, buah-buahan, dan sayuran. Penghuni dan penerima taman yang paling terkenal adalah Graaf Jacoba van Beieren (1401-1436). Pada tahun 1638, perkebunan tersebut dibeli oleh Adriaen Maertensz Block, seorang kapten dan gubernur Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC). Pada tahun 1641, ia membangun sebuah rumah bangsawan besar yang diberi nama Keukenhof, yang sekarang dikenal sebagai Kastel Keukenhof.[7][8] Pada tahun 1857, Baron dan Baroness Van Pallandt, yang pada saat itu merupakan pemilik dari perkebunan, menugaskan arsitek lanskap Jan David Zocher dan putranya Louis Paul Zocher (keduanya juga merupakan desainer Vondelpark Amsterdam) untuk merestrukturisasi taman dan pekarangan di sekitar kastel. Taman-taman tersebut dirancang dengan gaya Inggris, tetap menjadi fondasi dari taman.[9][10] Keukenhof, taman yang sekarang dikenal, didirikan pada tahun 1949 oleh konsorsium petani umbi dan eksportir bunga untuk memamerkan produk mereka dan mendukung industri ekspor. Taman ini dibuka untuk umum pada tahun 1950 dan menerima 200.000 pengunjung pada tahun pertamanya.[11] Taman ini beroperasi di bawah yayasan amal Stichting Graaf Carel van Lynden. TamanSetiap musim gugur, 40 tukang kebun menanam 7 juta umbi, yang disumbangkan ke taman oleh lebih dari 100 petani.[12] Penanaman dimulai awal Oktober dan biasanya selesai pada 5 Desember, sekitar tanggal perayaan Sinterklaas.[13] Petak bunga disinkronkan dengan umbi bunga yang berbeda untuk memastikan mekarnya bunga sepanjang durasi pembukaan taman selama 8 minggu.[14] Untuk memastikan pembungaan terus menerus, tiga umbi ditanam di setiap lokasi. Umbi yang paling dangkal akan mekar pertama kali selama tiga minggu, diikuti oleh lapisan berikutnya.[15] Selain taman tulip, Keukenhof memiliki beragam taman lainnya. Taman berlanskap Inggris ini menampilkan jalan berliku dan pemandangan tembus pandang yang menakjubkan. Di area "Nature Garden", semak dan tanaman keras dipadukan dengan tanaman berumbi. Area "Japanese Country Garden" adalah taman non-tradisional di lingkungan alami.[12] Empat paviliun menampilkan pajangan berputar dan pameran bunga. Jam bukaTanah Kastel Keukenhof[16] ini buka sepanjang tahun dan sering digunakan untuk festival seperti Castlefest, Ladies Winternight,[17] dan Pekan Raya Natal.[18] Kastil ini juga mengadakan konser musik klasik. GaleriReferensi
Pranala luar
52°16′17″N 4°32′47″E / 52.271256°N 4.546365°E{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman |