Kesultanan Granada
Kesultanan Granada atau Keamiran Granada (bahasa Arab: إمارة غرﻧﺎﻃﺔ, transliterasi Arab Imarat Ghirnāṭah), juga disebut Kerajaan Nashriyah Granada (bahasa Spanyol: Reino nazarí de Granada), adalah sebuah kerajaan yang didirikan pada tahun 1238 setelah Muhammad an-Nasir dari Muwahhidun dikalahkan oleh gabungan tentara Kristen dalam Pertempuran Las Navas de Tolosa pada tahun 1212. Setelah Pangeran Idris meninggalkan Iberia untuk mengambil alih kepemimpinan Muwahhidun, Muhammad I bin Nasri mendirikan bani Muslim terakhir di semenanjung Iberia - yaitu Bani Nasri. Amir-amir Nasri adalah yang membangun kompleks istana Alhambra. Bahasa Arab merupakan bahasa resmi dan menjadi bahasa ibu sebagian besar penduduk. Jatuhnya GranadaSerangan keamiran ini terhadap kota Zahara milik Kastilia pada Desember 1481 memicu serangan balasan dari pihak Kristen.[1] Perang Granada dimulai pada tahun 1482 dan tentara Kristen berhasil merebut Alhama de Granada pada Februari 1482. Serangan ini menandai dimulainya perang selama sepuluh tahun. Tentara Kristen terdiri dari pasukan Kastilia dan tentara bayaran Swiss.[2] Gereja Katolik juga mendukung upaya ini. Sementara itu, perang saudara meletus di Granada akibat percekcokan mengenai penerus Bani Nasri. Kastilia memanfaatkan konflik internal ini, dan pada tahun 1491, kota Granada dikepung. Pada 25 November 1491, Traktat Granada ditandatangani dan berisi syarat-syarat menyerahnya Granada. Pada 2 Januari 1492, pemimpin Muslim terakhir, Muhammad XII, menyerahkan Granada kepada Ferdinand dan Isabella, Los Reyes Católicos ("Raja-Raja Katolik"). Daftar sultan Granada
Lihat pulaCatatan kaki
Bibliografi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Emirate of Granada.
|