Kerajinan JingtaiKerajinan Jingtai (Hanzi sederhana: 景泰蓝; Hanzi tradisional: 景泰藍; Pinyin: Jǐngtàilán) atau Cloisonné (pengucapan bahasa Prancis: [klwazɔne]) adalah teknik kuno untuk mendekorasi objek logam. Dalam beberapa abad terakhir, enamre vitreous juga telah digunakan selain tatahan potongan batu permata, kaca dan bahan lainnya yang sudah digunakan selama periode yang lebih tua. Objek yang dihasilkan juga sama disebut cloisonné. Hiasan dibentuk dengan terlebih dahulu menambahkan partisi atau disebut cloisons[1] ke objek logam dengan menggunakan solder untuk memasukkan atau menempelkan kabel perak, emas atau setrip tipis pada bagian ujungnya. Bekasnya tetap terlihat dalam potongan yang sudah jadi, memisahkan partisi yang berbeda dari email atau tatahan yang sering terdiri dari beberapa warna. Objek enamel cloisonné dikerjakan dengan menggunakan bubuk enamel yang dibuat menjadi pasta setelah itu dibakar dalam tanur. Pada zaman dahulu, teknik cloisonné sebagian besar digunakan untuk membuat perhiasan dan perlengkapan kecil untuk pakaian, senjata atau benda-benda kecil serupa yang dihiasi dengan desain geometris atau skematik dengan dinding cloison yang tebal. Teknik dalam Kekaisaran Bizantium menggunakan kabel yang lebih tipis sehingga memungkinkan lebih banyak gambar atau motif yang diproduksi, sebagian besar digunakan untuk gambar bertemakan agama atau perhiasan dan pada saat itu selalu menggunakan email. Pada abad ke-14 teknik email ini telah menyebar ke Tiongkok yang disebut Jingtailan ((Kerajinan Berwarna) Biru (dari era) Jingtai), digunakan untuk membuat wadah yang jauh lebih besar seperti mangkuk dan jambangan. Teknik ini masih umum digunakan di Tiongkok hingga saat ini dan objek email cloisonné bergaya Tiongkok telah diproduksi di Barat sejak ke-18. Referensi
|