Kepulauan Banks
Kepulauan Banks (dalam bahasa Bislama Bankis) adalah sekelompok pulau di utara Vanuatu. Bersama dengan Kepulauan Torres di barat lautnya, mereka membentuk provinsi paling utara Torba. Kepulauan ini terletak sekitar 40 km (25 mil) utara Maewo. Pada tahun 2009, pulau-pulau tersebut memiliki populasi 8.533 jiwa.[1] Luas daratan gabungan kelompok pulau ini adalah 780 km². GeografiPulau terbesarnya adalah Gaua (sebelumnya disebut Santa Maria), yang memiliki medan terjal. Terdapat sebuah gunung berapi aktif di tengah pulau yaitu gunung Gharat dengan ketinggian 797 m (2.615 kaki). Dikawah gunung terdapat danau air tawar Gaua, danau Letas, yang menjadi danau terbesar di Vanuatu. Sebuah pulau yang juga memiliki gunung aktif di kepulauan ini yaitu pulau Vanua Lava dengan gunung Suretamate (juga disebut Süretimiat atau Sere'ama) yang berketinggian 921 m (3.022 kaki). Sola, ibu kota provinsi, berada di pulau ini. Sebelah timur Lava Vanua terdapat dua pulau kecil dalam kelompok tersebut, Ravenga dan Kwakea (juga dieja Qakea). Pulau terbesar ketiga dalam kelompok tersebut, Ureparapara (juga dikenal sebagai Parapara), adalah kerucut vulkanik tua yang telah ditembus oleh laut, membentuk teluk di pantai timurnya yang dikenal sebagai Divers Bay. Di sebelah timur pulau-pulau yang lebih besar ini terdapat beberapa pulau yang lebih kecil. Bagian utara terjauh dari mereka, 50 km (31 mi) dari timur laut Ureparapara, ada Vet Tagde (juga dikenal sebagai Vot Tande atau Vot Ganai), yang merupakan gunung berapi kuno yang terakhir meletus 3,5 juta tahun yang lalu. Terdapat pula Kepulauan Rowa (juga disebut Kepulauan Karang) yang merupakan beberapa pulau yang sangat kecil dan rendah di atol karang dalam kelompok Pulau Banks ini. Mota Lava adalah yang terbesar dan tertinggi (411 m) dari rangkaian pulau di timur ini. Di lepas pantai selatan pulau Mota Lava, terdapat pulau kecil Ra yang dikelilingi oleh karang tinggi yang dapat diarungi saat air surut. Pulau Mota, Merig, dan Merelava melengkapi bagian tenggara kepulauan. Pulau-pulau
SejarahSeperti daerah Vanuatu lainnya, Kepulauan Banks pertama kali didiami sekitar abad ke-12 SM oleh navigator Austronesia yang termasuk dalam budaya Lapita. Para arkeolog telah menemukan obsidian kuno di Motalava, Vanua Lava dan Gaua juga mereka menemukan tembikar Lapita di Motalava.[3][4] Antara 25 dan 29 April 1606, Kepulauan Banks menjadi bagian pertama Vanuatu yang ditemukan oleh penjelajah Eropa: Ekspedisi Spanyol yang dipimpin oleh penjelajah Portugis Pedro Fernández de Quirós berlayar melewati Merelava dan berhenti di Gaua sebelum mendarat di Espiritu Santo dan mendirikan koloni singkat di sana. Merelava dipetakan sebagai San Marcos, Mota Lava sebagai Lágrimas de San Pedro (air mata Santo Petrus), Vanua Lava sebagai Portal de Belén (Istal di Betlehem), dan Gaua sebagai Santa María.[5] Kapten James Cook menjelajahi Vanuatu pada tahun 1774, dan percaya bahwa dia telah melihat seluruh kepulauan, tetapi dia tidak melihat Kepulauan Banks. Mereka dieksplorasi oleh William Bligh, dari Angkatan Laut Inggris, dan dinamai pelindungnya, Sir Joseph Banks. Mereka dipetakan oleh Matthew Flinders. Vanua Lava pertama kali dieksplorasi oleh seorang uskup Selandia Baru, George Augustus Selwyn pada tahun 1859. EkonomiKegiatan ekonomi utama adalah pertanian subsisten meskipun kopra, kopi dan kakao (di Gaua) ditanam untuk ekspor. Deposit belerang Gunung Suretamate di Vanua Lava dulunya dikerjakan oleh perusahaan Prancis. Pariwisata semakin penting di pulau-pulau ini yang dapat dicapai dengan pesawat terbang. TransportasiAda bandara di Mota Lava, Vanua Lava dan Gaua yang dilayani oleh Vanuatu air, yang terdapat beberapa penerbangan setiap minggunya. Kapal-kapal datang ke pulau-pulau tersebut, terutama untuk mengambil produk yang diekspor, tetapi mereka juga akan membawa penumpang. BahasaPenduduk Kepulauan Banks berbicara dalam 15 bahasa yang berbeda.[6][7] Beberapa diantaranya terancam punah yang mana diucapkan oleh tidak lebih dari beberapa ratus orang (dan dalam beberapa kasus, tidak lebih dari segelintir) pembicara terakhir. Semua bahasa ini termasuk dalam subkelompok Oseanik dari rumpun bahasa Austronesia.[8]
Catatan
Referensi
|