KemocengKemoceng adalah salah satu alat pembersih debu yang terdiri dari bagian bulu-bulu (bulu ayam, bulu kalkun, bulu burung unta, maupun dari rafia dan bahan halus lainnya) yang biasanya terpasang atau terikat menjadi satu bagian bulat.[1] Bentuk kemoceng mengalami perubahan mulai dari bahan bulu, rafia, dan kain, batangnya ada yang dari rotan, kayu, maupun besi, tetapi di pasar tradisional kemoceng biasanya terbuat dari bulu ayam berbatang rotan.[2] Pada mulanya, kemoceng memiliki bentuk panjang dan tipis-tipis, bentuk yang mudah dibuat tetapi kurang efisien untuk melakukan pembersihan.[2] Kemoceng dapat diikatkan ke sebuah pegangan dengan pegangan terbuat dari kayu atau besi.[2] Karena keberagaman bahan dan kekuatan produk yang bermacam-macam, harga kemoceng pun sangat bervariasi.[2] Sejarah KemocengKemoceng sudah dipatenkan, setidaknya pada tahun 1876, yaitu oleh Susan Hibbard yang melawan suaminya sendiri, George Hibbard, di pengadilan yang mengurusi hak paten karena suaminya mengaku kemoceng sebagai milik temuannya.[2][3] Kegigihan Susan konon membuka mata orang Amerika tentang banyaknya penemuan dari seorang perempuan yang kemudian dicuri oleh laki-laki.[2] Susan Hibbard mengaku ide kemoceng bermula ketika ia melihat bulu kalkun, yang dia pikir bisa berguna daripada dibuang sebagai limbah.[3] Kemoceng bulu mula-mula terbuat dari bulu angsa yang lembut dan mengalami perubahan seiring banyaknya ide yang muncul kemudian.[3] Bulu angsa waktu itu juga digunakan untuk membuat kuas kecil untuk mentega roti karena sifat lembutnya; mirip dengan kuas oles modern, tetapi kurang populer karena dianggap tidak bergaya.[3] Untuk membuat kuas di perapian dan kompor, mereka masih menggunakan bahan dari sayap angsa, ayam, dan kalkun yang kemudian populer dengan sebutan "kemoceng sayap," meskipun punya kelemahan, yaitu harus dijauhkan dari kucing dan anjing serta serangga dan ngengat.[3] Pada 1900, kemoceng yang terbuat dari bulu burung unta lebih disukai karena warnanya yang indah dan lebih efisien untuk mengusir debu karena keawetannya.[3] Baru-baru ini ada sebuah industri kemoceng yang merayakan ulang tahun ke 100 (1913-2013), yaitu Beckner Feather Duster Company.[4] Perusahaan itu merupakan perusahaan kemoceng yang membuat kemoceng dari bulu burung unta asli.[4] Perusahaan ini dirintis oleh dua bersaudara, George Beckner dan Harry Beckner di Afrika Selatan ketika mereka bekerja sebagai misionaris di Kolese Heildelberg.[4] Kemudian, perusahaan itu dipindah pertama kali ke Athol, Massachusetts kemudian ke Bolton, Massachusetts dekat Lancaster Selatan.[4] Mereka membawa bulu burung unta dari Afrika Selatan setidaknya dua kali dalam setahun melalui perjalanan laut.[4] Bagi Margaret Fish Rempher dan suaminya, Robert A. RempherRobert Memper, yang saat ini mengelola perusahaan itu setelah kematian dari orang tua mereka, perusahaan ini merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa.[4] Cara-cara Pembuatan Kemoceng
Referensi
|