Kekuatan tarik

Contoh aplikasi kurva tegangan-regangan baja struktural dalam pengujian kekuatan tarik
Spesimen hasil pengujian kekuatan tarik, yang patah setelah terdeformasi, dicirikan dengan terjadinya penyempitan bahan (necking)

Kekuatan tarik (tensile strength, ultimate tensile strength) adalah tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh sebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Kekuatan tarik adalah kebalikan dari kekuatan tekan, dan nilainya bisa berbeda.

Beberapa bahan dapat patah begitu saja tanpa mengalami deformasi, yang berarti benda tersebut bersifat rapuh atau getas (brittle). Bahan lainnya akan meregang dan mengalami deformasi sebelum patah, yang disebut dengan benda elastis (ductile).

Kekuatan tarik umumnya dapat dicari dengan melakukan uji tarik dan mencatat perubahan regangan dan tegangan. Titik tertinggi dari kurva tegangan-regangan disebut dengan kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strength). Nilainya tidak bergantung pada ukuran bahan, melainkan karena faktor jenis bahan. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi seperti keberadaan zat pengotor dalam bahan, temperatur dan kelembaban lingkungan pengujian, dan penyiapan spesimen.

Dimensi dari kekuatan tarik adalah gaya per satuan luas. Dalam satuan SI, digunakan pascal (Pa) dan kelipatannya (seperti MPa, megapascal). Pascal ekuivalen dengan Newton per meter persegi (N/m²). Satuan imperial diantaranya pound-gaya per inci persegi (lbf/in² atau psi), atau kilo-pound per inci persegi (ksi, kpsi).

Kekuatan tarik umumnya digunakan dalam mendesain bagian dari suatu struktur yang bersifat ductile dan brittle yang bersifat tidak statis, dalam arti selalu menerima gaya dalam jumlah besar, meski benda tersebut tidak bergerak. Kekuatan tarik juga digunakan dalam mengetahui jenis bahan yang belum diketahui,[1] misal dalam forensik dan paleontologi. Kekerasan bahan memiliki hubungan dengan kekuatan tarik. Pengujian kekerasan bahan salah satunya adalah metode Rockwell yang bersifat non-destruktif, yang dapat digunakan ketika uji kekuatan tarik tidak dapat dilakukan karena bersifat destruktif.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "NDT-ed.org". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-16. Diakses tanggal 2013-09-26. 
  2. ^ E.J. Pavlina and C.J. Van Tyne, "Correlation of Yield Strength and Tensile Strength with Hardness for Steels Diarsipkan 2020-05-13 di Wayback Machine.", Journal of Materials Engineering and Performance, 17:6 (December 2008)

Bahan bacaan terkait

  • Giancoli, Douglas, Physics for Scientists & Engineers Third Edition (2000). Upper Saddle River: Prentice Hall.
  • Köhler, T.; Vollrath, F. (1995). "Thread biomechanics in the two orb-weaving spiders Araneus diadematus (Araneae, Araneidae) and Uloboris walckenaerius (Araneae, Uloboridae)". Journal of Experimental Zoology. 271: 1–17. doi:10.1002/jez.1402710102. 
  • T Follett, Life without metals
  • Min-Feng, Yu; Lourie, O; Dyer, MJ; Moloni, K; Kelly, TF; Ruoff, RS (2000). "Strength and Breaking Mechanism of Multiwalled Carbon Nanotubes Under Tensile Load". Science. 287 (5453): 637–640. Bibcode:2000Sci...287..637Y. doi:10.1126/science.287.5453.637. PMID 10649994. 
  • George E. Dieter, Mechanical Metallurgy (1988). McGraw-Hill, UK
Kembali kehalaman sebelumnya