Kediktatoran budimanKediktatoran budiman (bahasa Inggris: benevolent dictatorship) adalah sebuah pemerintahan dimana seorang pemimpin yang otoriter melaksanakan kekuasan politik untuk kebaikan rakyatnya daripada untuk keuntungan dirinya sendiri atau hanya sebagian kecil dari populasi. Seorang diktator yang budiman juga mungkin mengeluarkan keputusan yang demokratis, contohnya melalui referendum. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk kepada pemimpin-pemimpin seperti Josip Broz Tito,[1] Deng Xiaoping,. Di dunia Internet, pendiri Wikipedia, Jimmy Wales, dikenal sebagai seorang 'diktator yang budiman' karena kebijakan-kebijakannya yang bijaksana sebagai pendiri situs tersebut.[2][3] KarakteristikBanyak diktator menggambarkan diri mereka sebagai seorang yang budiman, sering kali mencoba untuk menggambarkan demokrasi sebagai sesuatu yang menyebabkan kekacauan, tidak efisien dan korup, tetapi tetapi sedikit yang secara luas dipandang seperti itu di luar negeri atau di luar kelompok pendukung mereka. Dalam bahasa Spanyol, kata dictablanda kadang-kadang digunakan untuk diktator yang berusaha melestarikan beberapa unsur kebebasan dan mekanisme demokrasi.[4][5] Kata dictadura dalam bahasa Spanyol berarti "kediktatoran", dura berarti "keras" dan blanda bermakna "lembut". Analog yang sama pun dibuat dalam bahasa Portugis sebagai ditabranda ou ditamole. Pada bulan Februari 2009, surat kabar Brasil, Folha de S.Paulo menurunkan editorial yang menyebut kediktatoran militer di Brasil (1964-1985) sebagai "ditabranda", yang langsung menciptakan serangkaian kontroversi.[6] Referensi
|