Kebebasan sejatiKebebasan sejati (bahasa Inggris: Real freedom) adalah istilah yang diciptakan oleh filsuf politik dan ekonom Philippe Van Parijs. Konsep ini diperluas dari kebebasan negatif dengan menyertakan hambatan institusional atau hambatan lain terhadap pilihan seseorang serta perlunya kenyataan fisik, sumber daya, dan kapasitas pribadi. Agar memiliki kebebasan sejati, seseorang harus:
Menurut konsep ini, seorang agen moral secara negatif bebas berlibur di Raja Ampat karena tidak ada yang memaksa mereka untuk tidak liburan (syarat 1 terpenuhi), tetapi tidak benar-benar bebas melakukannya karena mereka tidak sanggup membeli tiket pesawatnya (syarat 2 tidak terpenuhi). Sama halnya, seseorang secara negatif bebas berenang menyeberangi Selat Sunda, tetapi tidak benar-benar bebas karena mereka bukan perenang tangguh dan tidak akan mampu melakukannya. Karena itu, kebebasan sejati adalah tingkatan (seseorang itu kurang lebih benar-benar bebas, bukan sama sekali benar-benar bebas) dan tidak satu orang pun yang memiliki kebebasan sejati yang paripurna (misalnya, saat ini tidak ada yang benar-benar bebas melakukan teleportasi ke planet Mars). Konsep kebebasan nyata diperluas dari konsep kebebasan negatif dengan menambahkan pemanfaatan kemampuan atau sumber daya tanpa hambatan, tetapi tidak mencakup kebebasan positif. PolitikVan Parijs menggunakan konsep kebebasan sejati saat menjelaskan dukungannya terhadap pendapatan dasar universal.[1] Thelema memaparkan gagasan serupa bahwa semua orang berhak hidup, mati, berpikir, pindah, makan, minum, berkarya, dan mencinta sesuka hati dan "setiap orang memiliki hak yang mutlak dan setara untuk mengikuti kehendaknya." (Liber AL vel Legis I:34).[2] Lihat pula
Referensi
Bacaan lanjutan
|