Katedral Guangzhou
Katedral Guangzhou atau yang bernama resmi Katedral Hati Kudus, tepatnya adalah Katedral Hati Kudus Yesus dan juga dikenal sebagai Kamar Batu atau Rumah Batu,[2] adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di Guangzhou, Tiongkok. Katedral ini menjadi pusat kedudukan dan takhta bagi Keuskupan Agung Guangzhou. Katedral ini terletak di 56 Yide Road (dalam bahasa Mandarin: 一德路56号), di tepi utara Sungai Mutiara di jantung kota tua. Ini adalah salah satu dari sedikit katedral di dunia yang seluruhnya dibangun dari granit, termasuk seluruh dinding, pilar, dan menara kembarnya. SejarahSitus katedral ini awalnya merupakan kediaman Raja Muda Provinsi Guangdong dan Guangxi pada masa Dinasti Qing. Selama Perang Candu Kedua, kediamannya hancur total dan Raja Muda Ye Mingchen ditangkap oleh Inggris. Berdasarkan ketentuan dekrit kekaisaran yang dikeluarkan oleh Kaisar Daoguang pada bulan Februari 1846, yang menjanjikan kompensasi bagi gereja-gereja yang dihancurkan dan properti yang diambil dari misi tersebut, Société des Missions Etrangères de Paris memperoleh situs tersebut dengan menandatangani perjanjian dengan pemerintah Qing pada tanggal 25 Januari 1861. Dalam dekrit persetujuannya, Kaisar Xianfeng menulis "mulai sekarang, perang harus dihentikan dan perdamaian harus dijaga dengan tulus selamanya". Dengan dukungan keuangan dari Napoleon III dan sumbangan dari umat Katolik Perancis,[3] Uskup Philippe François Zéphirin Guillemin, M.E.P. (明稽章), vikaris apostolik pertama Guangdong, mengawasi proyek konstruksi. Arsitek Perancis dari Nancy, Léon Vautrin,[4] diminta untuk mendesain katedral, bekerja sama dengan Charles Hyacinthe Humbert, juga dari Nancy. Humbert dan arsitek lain dari Paris, Antoine Hermitte, yang menggantikannya di kemudian hari, keduanya melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk mengawasi pembangunan katedral.[5] Uskup Guillemin tidak sempat melihat penyelesaian katedral, karena dia meninggal di usia 72 tahun di Paris pada tahun 1886, dua tahun sebelum katedral selesai dibangun. Pembangunannya diawasi oleh penggantinya, Uskup Augustin Chausse, M.E.P. (邵斯). PerbaikanSejak selesai dibangun pada tahun 1888, katedral ini telah mengalami tiga kali perbaikan besar. Pertama kali terjadi pada tahun 1920-an dan 1930-an, ketika Uskup Antoine-Pierre-Jean Fourquet, M.E.P. (魏暢茂), mengganti atap kayu, balok dan tangga baja dengan yang terbuat dari beton. Perbaikan kedua dilakukan setelah Revolusi Kebudayaan pada tahun 1980-an. Baru-baru ini antara tahun 2004 dan 2006 pekerjaan perbaikan terbesar telah dilakukan. Gereja membayar ¥3 juta dan umat Katolik setempat menyumbangkan sekitar ¥2 juta untuk proyek ¥26 juta, sedangkan sisanya ditanggung oleh pemerintah setempat. Tujuan restorasi adalah untuk mengatasi masalah kebocoran dengan membangun kembali seluruh atap, yang merupakan tugas paling menantang karena rib vault di bawahnya harus tetap utuh dan tidak tersentuh. Sebagian besar kaca patri abad ke-19 rusak pada masa perang dan pecah saat Revolusi Kebudayaan, sehingga kaca patri baru dipesan dari perusahaan Filipina yang mengkhususkan diri pada kaca gereja.[6] Hal ini menghasilkan kaca patri baru yang memuat deskripsi bahasa Inggris, bukan teks Latin dan Prancis dari kaca Prancis asli. Sistem penerangan, audio, dan CCTV baru juga dipasang. Jam mekanis asli Prancis telah lama hilang, jadi jam baru seharga 750.000 yuan yang disesuaikan untuk menara jam dipesan dari pabrik jam Tiongkok.[6] Jadwal misaSenin-Jumat: 06:45 (Bahasa Kanton) GaleriLihat juga
Referensi
|