Kartu kerja
Kartu kerja sering digunakan di negara-negara dengan pengangguran yang tinggi untuk menyatakan bahwa individu tersebut memenuhi persyaratan hukum tertentu (seperti kepala rumah tangga, atau dengan anak-anak tanggungan) yang membuatnya memenuhi syarat untuk bekerja. Kartu kerja juga digunakan dalam industri tertentu seperti konstruksi (di mana pelatihan khusus dan keterampilan keselamatan diperlukan)[1] atau perjudian (di mana pemeriksaan latar belakang dan kredit diperlukan untuk mengurangi kejadian kejahatan).[2] Di Brasil, kartu pekerja (carteira de trabalho) ditandatangani oleh pemberi kerja sebagai jaminan dan pengakuan bahwa pekerja akan menerima hak dan tunjangan. Kartu tersebut membedakan karyawan yang bekerja berdasarkan pembayaran tunai dari mereka yang berhak menerima perlindungan seperti cuti sakit, jaminan sosial, dan hari libur.[3] Kartu kerja digunakan dalam beberapa situasi ketenagakerjaan, seperti prostitusi, sehingga pejabat pemerintah dapat melacak jumlah pekerja dalam industri tertentu. Pembaruan kartu kerja secara berkala juga mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa pekerja menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, atau untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi kerja atau kejadian kejahatan (seperti penyerangan terhadap pelacur, atau latar belakang kriminal pelacur).[4] Kartu kerja semakin banyak digunakan di Uni Eropa (UE) untuk memverifikasi kewarganegaraan seseorang di negara anggota, dan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh orang tersebut. Misalnya, warga negara dengan keanggotaan sementara di UE harus memperoleh kartu kerja UE dan kartu kerja dari negara tempat mereka ingin bekerja. Dalam kasus di mana serikat pekerja telah memenangkan toko tertutup, kartu kerja dapat dikeluarkan oleh serikat pekerja. Kartu kerja akan mengizinkan pekerja non-serikat untuk bekerja di industri atau untuk pemberi kerja dengan izin serikat pekerja.[5] Lihat jugaCatatan
Referensi
|