KaramoKaramo adalah seni pertunjukan dalam menggambarkan aktivitas menari dalam kebudayaan orang Saweri (Isirawa) yang dilakukan dalam pada waktu tertentu sebagai wujud kegembiraan, ungkapan syukur, dan kebanggaan atas dilakukannya kegiatan-kegiatan budaya tertentu. Waktu pertunjukan pelaksanaan Karamo dilakukan pada saat membawa anak turun tanah, memindahkan tulang-belulang leluhur yang telah meninggal dunia, dan pada saat kegiatan tertentu lainnya. Karamo sendiri merupakan istilah bahasa yang digunakan dalam Bahasa Isirawa, Kampung Siaratesa, Distrik Sarmi Selatan, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Pertunjukan Karamo biasanya dilakukan berupa tarian yang dilakukan dalam bentuk formasi dua pihak yang saling berhadapan, yang bertujuan dalam ajang memamerkan prestasi untuk mendapatkan sebuah pujian. Dalam pertunjukan ini, terdapat beberapa gerakan dasar tarian, antara lain: memegang panah, memukul tifa, melangkah-langkah dengan melakukan sedikit lompatan. Sedangkan gerakan utamanya adalah berupa gerakan maju mundur yang diikuti sesuai dengan irama lagu, serta memainkan pucuk ninbun. Adapun nilai budaya yang disampaikan dalam pertunjukan Karamo ini adalah kehidupan yang dijalani perlu disyukuri, dan dirayakan secara nyata, sehingga dapat membangkitkan optimisme positif dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik. Dimana kehidupan yang dijalani pada hari ini harus lebih baik dari hari yang sudah dilalui, dan dihari yang akan datang harus lebih baik dari kehidupan yang dijalani pada hari ini. Pertunjukan Karamo sendiri berfungsi sebagai:
Referensi |