Kapal perusak kawal kelas Claud Jones
Kapal perusak kawal kelas Claud Jones adalah empat kapal perusak kawal yang dibangun untuk Angkatan Laut Amerika Serikat pada akhir tahun 1950-an. Kapal-kapal ini adalah versi bertenaga diesel dari kapal perusak kawal kelas Dealey Sebelumnya dan dirancang dengan tujuan untuk memproduksi kapal yang lebih murah yang cocok untuk produksi cepat di masa perang. Kapal-kapal ini juga mengalami pengurangan persenjataan dan kecepatan dibandingkan pendahulunya. Kapal-kapal tersebut tidak dipandang sebagai kapal perang anti-kapal selam yang efektif oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dan dijual setelah hanya 15 tahun bertugas di Angkatan Laut Indonesia. DeskripsiKelas ini dirancang di bawah proyek SCB 131 sebagai versi kapal anti-kapal selam (ASW) yang hemat biaya dan dapat dibangun dengan cepat jika terjadi mobilisasi cepat.[1] Kelas Claud Jones memiliki bobot standar 1.314 ton panjang (1.335 t) dan 1.916 ton panjang (1.947 t) pada muatan penuh. Kapal perusak kawal memiliki panjang 301 kaki 0 inci (91,7 m) di garis air dan 312 kaki 0 inci (95,1 m) secara keseluruhan dengan lebar 38 kaki 0 inci (11,6 m) dan draft 12 kaki 11 inci (3,9 m).[2] Kelas Claud Jones mempunyai superstruktur aluminium, tiang tripod di depan dan tiang di belakang tengah kapal, dengan dua cerobong.[3][a] Mengikuti pedoman yang diberikan kepada mereka, para perancang memilih kapal bertenaga diesel satu poros untuk memaksimalkan efektivitas biaya.[4] Kelas Claud Jones diberi empat mesin diesel Fairbanks Morse 38ND8 yang berdaya 9.200 brake tenaga kuda (6.860 kW).[3] Kelas ini memiliki jangkauan 7.000 mil laut (12.964 km; 8.055 mi) pada kecepatan 12 knot (22 km/h; 14 mph) dan kecepatan maksimum 22 knot (41 km/h; 25 mph).[2][3][b] Kapal-kapal tersebut awalnya dipersenjatai dengan dua meriam 3 inci (76 mm)/kaliber 50, satu terletak di depan dengan perisai tertutup dan satu terletak di belakang dengan perisai terbuka.[c] Untuk ASW, kapal perusak pengawal dilengkapi dengan dua mortir anti-kapal selam jenis hedgehog yang menembak ke depan, dua tabung torpedo kapal permukaan Mark 32 berukuran 1.275-inci (32.385 mm) dan satu rak peledak kedalaman yang ditempatkan di atas buritan. Tabung torpedo tetap tersebut kemudian dilepas dan diganti dengan dua dudukan tabung rangkap tiga.[2][3] Pada tahun 1961, Charles Berry dan McMorris menerima sistem peledak kedalaman berpeluncur roket Terne III ASW rancangan Norwegia.[2] Kelas Claud Jones pada awalnya dilengkapi dengan sonar kedalaman variabel, radar pencarian AN/SPS-10 dan AN/SPS-6 serta sonar yang dipasang di lambung SQS-29/32. Sonar kedalaman variabel tersebut kemudian dilepas. Kapal-kapal tersebut memiliki awak kapal sebanyak 175 orang dengan 15 perwira dan 160 personel yang terdaftar.[3] Kelas tersebut tidak diterima dengan baik dan para desainer diperintahkan untuk kembali dengan desain lain, yang menghasilkan fregat kelas Bronstein selanjutnya.[2] Layanan IndonesiaKeempat kapal kelas tersebut dipindahkan ke Angkatan Laut Indonesia pada tahun 1973–1974. Dalam dinas di Indonesia, Samadikun (eks-John R. Perry) dan Martadinata (eks-Charles Berry) telah melepas salah satu meriam 3 incinya dan diberi meriam 37 mm (1,46 in) yang dipasang ganda dari Soviet dan meriam 25 mm (0,98 in) (yang dipasang ganda). Monginsidi (eks-Claud Jones) dan Ngurah Rai (eks-McMorris) tetap menggunakan dua meriam 3 inci mereka dan menambahkan meriam 25 mm yang dipasang ganda.[5] Kapal di kelasnya
Catatan
Kutipan
Referensi
Pranala luar |