Kapal perusak Tiongkok Changchun (103)
Changchun (Hanzi: 长春; Pinyin: Chángchūn) adalah kapal perusak kelas Anshan milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat.[1] Changchun sebelumnya merupakan salah satu kapal perusak milik Uni Soviet kelas Gnevny bernama Reshitelny (bahasa Rusia: Решительный) yang diluncurkan pada penghujung Perang Dunia Kedua.[2] Kapal ini dilengkapi dengan empat meriam utama berkaliber 130mm, dua peluncur torpedo 533mm bertabung tiga di sebelah kiri dan kanan bagian tengah kapal, serta beberapa ranjau laut dan peledak kedalaman.[3] Latar belakangKapal perusak kelas Anshan sendiri adalah kapal-kapal perusak pertama yang dimliiki oleh Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat. Mereka dulunya adalah kapal perusak kelas Gnevny milik Angkatan Laut Uni Soviet yang dibeli pada tahun 1950-an. Setelah tahun 1949, Angkatan Laut Tentara Pembebasan bernegosiasi dengan Britania Raya melalui Hong Kong untuk membeli beberapa kapal mereka, tetapi dibatalkan lantaran meletusnya Perang Korea. Akibatnya, Angkatan Laut Tentara Pembebasan melirik Uni Soviet untuk membeli empat kapal perusak usang dengan membayar 17 ton emas[4] setelah melewati perdebatan yang cukup sengit[5]. Operasi TsingtaoPada 12 April 1962, Changchun beserta Anshan dan Taiyuan terlibat dalam misi pengawasan Patroli DESOTO. Dalam misi tersebut, armada Angkatan Laut Amerika Serikat yang dipimpin oleh USS De Haven mendekati wilayah Tiongkok.[6] Changchun pun memberi pesan peringatan kepada De Haven untuk keluar dari wilayah Tiongkok. Kapal-kapal Amerika Serikat pun keluar dari wilayah Tiongkok secara damai. Ini merupakan pertama kalinya kapal milik Tentara Pembebasan Rakyat terlibat dalam operasi militer diluar teritorial mereka.[7] PembaharuanPada bulan Mei tahun 1969, kapal perusak kelas Anshan (termasuk Changchun) menjalani dimodifikasi untuk menggantikan torpedo asli mereka. Sistem peluncuran dilengkapi dengan dua peluncur rudal anti-kapal SY-1 bertabung ganda. Selain itu, mereka juga dilengkapi dengan peralatan elektronik navigasi dan radar, sehingga menjadikan kapal perusak dalam kelas Anshan sebagai sederet kapal pertama milik Tiongkok yang memiliki teknologi rudal.[8] NasibKapal-kapal kelas Anshan mulai dipensiunkan pada era 1990-an. Changchun sendiri dipensiunkan pada tahun 1990 dan dibeli oleh pemerintah Kota Rushan, Provinsi Shandong, untuk dijadikan kapal museum.[9] Referensi
|