Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur
Kampung Melayu adalah sebuah kelurahan di kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Kelurahan ini memiliki luas 47,83 Ha.[1] Kelurahan ini terdiri atas 114 Rukun Tetangga dan 8 Rukun Warga.[1] Wilayah kelurahan Kampung Melayu berbatasan dengan rel kereta api Kelurahan Kebon Manggis di sebelah utara; Jl. Sungai Ciliwung, Kelurahan Bukit Duri di sebelah barat; Jl. Jatinegara Barat dan Jl. Matraman Raya, Kelurahan Bali Mester di sebelah timur; serta Jl. Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bidara Cina di sebelah selatan.[1] Kampung Melayu saat ini termasuk wilayah yang rawan banjir karena terletak di tepi kali Ciliwung. Pada zaman penjajahan dahulu, wilayah ini adalah tempat pemukiman etnis Melayu.[2] Kampung Melayu juga merupakan nama sebuah stasiun pemberhentian kendaraan umum yang penting di Jakarta Timur. Kawasan Kampung Melayu merupakan wilayah Kelurahan Kampung Melayu dan sebagian dan wilayah Kelurahan Balimester, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Kawasan tersebut dikenal dengan sebutan demikian, karena mulai abad ke-17 dijadikan tempat pemukiman orang-orang Melayu di bawah pimpinan Kapten Wan Abdul Bagus. Kawasan tersebut dikenal dengan sebutan demikian, karena mulai paruh kedua abad ke-17 dijadikan tempat pemukiman tentara VOC dari kalangan orang–orang Melayu di bawah pimpinan Kapten Wan Abdul Bagus. Wan Abdul Bagus adalah anak Encik Bagus, kelahiran Patani, Thailand Selatan. Ia terkenal pada jamannya sebagai orang sangat cerdas dan piawai dalam melaksanakan tugas, baik administrasif maupun di lapangan sebagai perwira. Selama hidupnya ia membaktikan diri pada Kompeni, dimulai sebagai juru tulis, juru bahasa, bahkan sebagai duta atau utusan. Sebagai seorang pria ia sering terlibat dalam peperangan, seperti di Jawa Tengah, pada waktu Kompeni "membantu" Mataram menghadapi Pangeran Trunojoyo. Demikian pula pada perang Banten, ketika Kompeni "membantu" Sultan Haji menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Ageng Tirtayasa. Waktu menghadapi pemberontakan Jonker, Kapten Wan Abdul Bagus terluka cukup parah. Menjelang akhir hayatnya ia dipercaya oleh VOC untuk bertindak selaku Regeringscommisaris, semacam duta, ke Sumatera Barat.[2] Kapten Wan Abdul Bagus meninggal dunia tahun 1716, ketika usianya genap 90 tahun. Kedudukannya sebagai kapten orang–orang Melayu digantikan oleh putranya yang tidak resmi, Wan Abdullah, karena ahli waris tunggalnya, Wan Mohammad, meninggal dunia mendahului ayahnya.[2] Trayek Angkutan UmumTrayek bus kota dari terminal bus Kampung Melayu adalah sebagai berikut:
Lihat pulaReferensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kampung Melayu, Jatinegara. |