Kampung Laut, Cilacap
Kampung laut merupakan gugusan pulau-pulau kecil di Segara Anakan yang membentuk beberapa desa seperti Desa Ujungalang, Desa Ujunggagak, Desa Klaces dan Desa Panikel. Secara letak geografisnya, Kampung Laut berada disisi Barat Jawa Tengah dan berbatasan dengan Jawa Barat. Setidaknya terdapat sekitar 15 ribu jiwa penduduk di empat desa yang ada di Kampung Laut yang mayoritas bekerja sebagai nelayan, petani dan buruh. Sebagai transportasi utama masyarakat di Kampung Laut yakni menggunakan perahu compreng yang dapat ditempuh dalam waktu 2,5-3 jam perjalanan dari Kota Cilacap. Beberapa potensi terdapat di Kampung Laut, salah satunya adalah Batik Kampung Laut yang dibuat oleh masyarakat Kampung Laut dengan mengangkat motif khas Kampung Laut seperti motif mangrove, ikan, udang dan kepiting. Setidaknya terdapat sekitar 10 motif yang telah dikembangkan oleh warga Kampung Laut sejak tahun 2015 lalu.[2] SejarahPada tahun 1600, Kerajaan Mataram menempatkan para prajuritnya di Cilacap. Langkah itu dilakukan untuk menjaga pelabuhan Cilacap jika ada orang Portugis, Spanyol, dan Belanda yang datang untuk berdagang. Para prajurit itu kemudian membuat permukiman di Nusakambangan, yakni di Limusbuntu, Kembang kuning, Lempongpucung, Klapa Kerep, Karangbaja sampai Batu Kelir Barat Laut. Saat itu, daerah tersebut dipimpin oleh Demang Wiryoyudo, selanjutnya diganti Wangsengrana, Udasana, dan Wirasura. Ketika VOC berkuasa atas Nusakambangan, para prajurit Mataram terusir. Sampai kemudian memutuskan untuk membuat permukiman di perairan Segara Anakan seperti di Karangkobar, Motean, Panitenan, Klaces, Ciberem, Bugel, Panikel, dan Muaradua. Daerah itu kemudian disebut “Kampung Laut”. Kini Kampung Laut adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap. Kampung laut memiliki empat desa yakni Ujung Alang, Ujung Gagak, Panikel dan Klaces. Pariwisata
Sarana PublikPendidikan Menengah
Pendidikan Dasar
Batas WilayahBatas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Desa/kelurahanReferensi
|