Kampanye militer Tang terhadap Kucha
Kampanye militer Tang terhadap Kucha adalah sebuah kampanye militer Dinasti Tang yang dilaksanakan oleh Jenderal Ashine She'er melawan negara Kucha di wilayah oasis Cekungan Tarim, Xinjiang. Kucha pada saat itu merupakan sekutu dari Kekhaganan Turk Barat. Penyerbuan dimulai pada tahun 648 dan berakhir pada 19 Januari 649. Pasukan Kucha meyerah setelah pengepungan Aksu selama 40 hari. Kucha kemudian mencoba untuk merebut kembail daerah negaranya dengan bantuan Kekhaganan Turk Barat namun dapat dikalahkan oleh pasukan Dinasti Tang. Latar belakangKucha adalah sebuah kerajaan di Cekungan Tarim sebagai vasal dari Kekhaganan Turk Barat.[1] Di bawah pemerintahan Kaisar Gaozu, Raja Suvarnapushpa (Sufabushi) mengirim upeti kepada pemerintah Tang pada tahun 618. Pada tahun 630, penerus Raja Suvarnapushpa yaitu Suvarnadeva (Sufadie) memberikan kesetiaannya kepada Dinasti Tang. Sebagai seorang penganut agama Buddha Hinayana, Suvarnadeva menerima kedatangan pendeta Buddha Xuanzang ketika ia mengunjungi Kucha pada tahun yang sama.[2] Kucha mendukung Karasahr ketika negara tersebut pada tahun 644 mengakhiri status kesetiaanya kepada Dinasti Tang dengan membuat persekutuan dengan Turk Barat. Raja Kucha, Suvarnadeva, menghentikan status negaranya yang sebelumnya berada di bawah Dinasti Tang untuk bersekutu dengan Turk Barat. Kaisar Taizong membalas situasi tersebut dengan melancarkan kampanye militer terhadap Karasahr, dipimpin oleh Jenderal Guo Xiaoke.[3] Karasahr dikepung pada tahun 644 oleh Guo. Pasukan Tang kemudian berhasil mengalahkan Karasahr dan menahan rajanya. Anggota keluarga raja yang berpihak kepada Tang kemudian diangkat untuk memerintah.[3][2] Raja yang baru dilengserkan oleh Turk Barat beberapa hari kemudian dan Karasahr kembali berada di bawah kekuasaan Turk Barat. Suvarnadeva meninggal antara tahun 646 dan 648 dan saudaranya yang bernama Haripushpa (Helibushibi) pun diangkat sebagai Raja Kucha.[2] Walaupun Haripushpa telah mengirimkan dua utusan kepada pemerintah Tang, Kaisar Taizong telah memutuskan untuk menghukum pemihakan Kucha terhadap Turk dengan melancarkan penyerbuan ke Kucha. Sebagian besar dari pasukan Tang terdiri dari 100.000 kavaleri yang berasal dari sekutu Dinasti Tang yaitu Tiele. Komandan pasukan Tang yaitu Ashina She'er berasal dari keluarga bangsawan Kekhaganan Turk Timur. Ia bergabung dengan pasukan Tang setelah ia menyerah pada tahun 635 dan bertindak sebagak jenderal dalam kampanye militer Tang terhadap Karakhoja. Pemahamannya terhadap wilaya Tarim sebagai seorang yang berpengaruh dari bangsa Turk turut berperan dalam keberhasilannya dalam mengatur penyerangan terhadap Kucha dan Karasahr. Sebelum ia diangkat sebagai jenderal oleh Dinasti Tang, ia sempat menjabat selama lima tahun antara tahun 630 dan 635 sebagai gubernur dari kota Beshbalik di Cekungan Dzungar.[1] Wakil komandan dari Ashina She'er adalah Qibi Heli, seorang kepala suku Tiele yang juga menjadi jenderal di Dinasti Tang, dan Guo Xiaoke. Kampanye militerPasukan Ashina She'er diformasikan ke dalam lima kolom.[1] Pasukan Tang melewati Karasahr dan menyerang Kucha dari arah utara dengan bergerak melalui Cekungan Dzungar yang pada saat itu merupakan daerah kekuasaan Chuyue (kemungkinan Chigil) dan Chumi, dua suku Turk yang merupakan sekutu dari Kucha. Pasukan Tang mengalahkan Chuyue dan Chumi sebelum memasuki Cekungan Tarim sementara pada saat yang sama Raja Karasahr melarikan diri dari kota dan mencoba untuk menemukan posisi bertahan di daerah timur Kucha. Pasukan Ashina She'er kemudian mengejar Raja Karasahr, menangkap, dan mengeksekusinya. Pasukan yang bertahan di Kucha, terdiri atas 50.000 pasukan, berhasil dijebak oleh serangan gerilya Ashina. Pasukan Kucha sebelumnya mengejar 1.000 kavaleri yang digunakan Ashina sebagai umpan untuk mendekati pasukan Tang lainnya. Pasukan Kucha berhasil dikalahkan dan melarikan diri ke Aksu. Ashina menahan Raja Kucha setelah pengepungan kota selama 40 hari yang berkahir dengan menyerahnya pasukan Kucha pada 19 Januari 649.[4] Guo Xiaoke, yang telah memimpin penyerbuan Tang terhadap Karasahr pada tahun 644, diangkat sebagai protektor jenderal di Kucha sebagai bagian dari Protektorat Anxi.[5] Pusat dari protektorat kemudian dipindahkan dari Gaochang ke Kucha. Ketika Ashina masih dalam pengejaran terhadap Raja Kucha, seorang bangsawan Kucha bernama Nali pergi untuk meminta bantuan kepada Turk Barat.[6] Guo terbunuh ketika pasukan Kucha mengambil alih negara mereka dengan bantuan dari Turk Barat. Ashina kemudian kembali menyerang Kucha dengan mengambil lima kota yang berada di bawah Kucha dan memaksa kota-kota lainnya untuk ikut menyerah.[7] Raja Kucha Haripushpa dibawa ke China sebagai tawanan.[8] Hukuman mati merupakan hukuman untuk pemberontakan di dalam hukum Tang[9] namun Kaisar Taizong memberikan amnesti kepada Haripushpa dan membebaskannya setelah sebuah upacara untuk menghormati leluhur kaisar.[8] Lihat pulaReferensi
|