Kamp tawanan perang

Para tawanan Komunis Tiongkok dan Korea Utara yang ditepatkan di kamp tawanan perang di Pusan saat Perang Korea pada 1951

Kamp tawanan perang adalah tempat penahanan dari para kombatan musuh yang ditangkap oleh sebuah pihak yang berseberangan pada masa perang. Tempat tersebut berbeda dengan kamp interniran dan penjara militer. Keperluan pembangunan kamp tawanan perang muncul di Perlintasan Norman, Inggris pada 1797 dan HM Prison Dartmoor, keduanya dibangun pada masa Perang era Napoleon, dan tempat-tempat tersebut dipakai dalam seluruh konflik utama dari 200 tahun terakhir. Kamp-kamp utama tersebut dipakai untuk penjaga pesisir, marinir, pelaut, prajurit, dan paling paling terkini, pasukan udara dari pihak musuh yang ditangkat oleh sebuah pihak yang berseberangan pada saat atau setelah sebuah konflik bersenjata. Selain itu, non-kombatan, seperti marinir merkantil dan kru udara sipil, ditawan dalam beberapa konflik. Dengan adopsi Konvensi Jenewa tentang Tawanan Perang pada 1929, kemudian diikuti oleh Konvensi Jenewa Ketiga, kamp-kamp tawanan perang diminta untuk dibuka untuk inspeksi oleh para perwakilan terotoritasi dari sebuah kekuatan netral. Tak semua pihak secara konsisten menerapkan konvensi tersebut dalam seluruh konflik.

Catatan dan referensi

Daftar pustaka

  • Burnham, Philip. So Far from Dixie: Confederates in Yankee Prisons (2003)
  • Byrne, Frank L., "Libby Prison: A Study in Emotions," Journal of Southern History 1958 24(4): 430-444. in JSTOR
  • Cloyd, Benjamin G. Haunted by Atrocity: Civil War Prisons in American Memory (Louisiana State University Press; 2010) 272 pages.traces shifts in Americans' views of the brutal treatment of soldiers in both Confederate and Union prisons, from raw memories in the decades after the war to a position that deflected responsibility.
  • Horigan, Michael. Elmira: Death Camp of the North (2002)
Kembali kehalaman sebelumnya