|
Kaisar Muzong dari LiaoKaisar Muzong dari Liao (19 September 931 – 12 Maret 969), nama pribadi Yelü Jing, nama bayi Shulü, adalah kaisar keempat dari Dinasti Liao yang dipimpin oleh Khitan di Tiongkok. Ia adalah putra sulung kaisar Liao kedua, Kaisar Taizong. Ia naik takhta pada tahun 951, menggantikan sepupunya, Kaisar Shizong, yang terbunuh pada tahun 951. Masa PemerintahanPemerintahan Kaisar Muzong dipenuhi oleh persekongkolan dan pemberontakan, yang berasal baik dari klan kekaisaran maupun klan Permaisuri Xiao. Dia memecat banyak menteri yang bekerja untuk Kaisar Shizong dan menggunakan kekerasan terhadap mereka yang berani memberontak melawannya. Namun, penggunaan kekerasan dan penindasan yang ia lakukan pada akhirnya mampu memulihkan stabilitas dan otoritas takhta.[1] Salah satu pemberontakan yang terjadi di masa pemerintahannya adalah oleh pamannya, Yelü Loguo pada tahun 952 M.[2] Dinasti Zhou Akhir memanfaatkan kesulitan Kaisar Muzong untuk mengkonsolidasikan posisinya di Tiongkok utara, wilayah yang telah berada di bawah pengaruh Khitan sejak awal abad ini. Meskipun demikian, Dinasti Han Utara, yang tetap berada di bawah perlindungan Dinasti Liao mampu mempertahankan kemerdekaannya.[1] Dinasti Zhou Akhir menyerang Liao pada tahun 958 untuk merebut kembali Enam Belas Prefektur. Tindakan ini membuat Kaisar Muzong memimpin pasukan besar untuk menyerang ibu kota selatan (sekarang Beijing). Konfrontasi militer ini kemudian berhasil diakhiri dengan kematian kaisar Zhou Akhir, Chai Rong. Awal tahun berikutnya, Kaisar Muzong kembali ke ibu kota.[1] Di pertengahan masa pemerintahan Kaisar Muzong, Dinasti Song Utara telah menggantikan Dinasti terakhir dari Lima Dinasti, Dinasti Zhou Akhir. Hubungan antara Dinasti Liao dan Dinasti Song Utara berlangsung damai pada masa pemerintahan Kaisar Muzong. Meskipun damai, ada dua masalah yang belum terselesaikan antara kedua negara yang akan mengakibatkan perang setelah pemerintahan Kaisar Muzong: masalah Enam Belas Prefektur dan Dinasti Han Utara. Tak satu pun dari masalah ini terselesaikan pada masa pemerintahan Kaisar Muzong. Kedua negara bagian mulai bertukar kunjungan tahunan selama Tahun Baru Imlek. Perdagangan yang menguntungkan juga terus tumbuh antara kedua belah pihak.[1] Kaisar Muzong meninggal karena dibunuh oleh pelayannya pada tahun 969 M.[3] Referensi
|