Kadindi, Pekat, Dompu
Penamaan Desa Kadindi berasal dari kata ka'dindi yang diserap dari bahasa Mbojo yang berarti didindingi. Secara topografis, Desa Kadindi didindingi atau dikelilingi oleh gunung-gunung seperti Gunung Tambora di sisi timur dan Gunung Kadindi di sisi selatan. Setidaknya terdapat tiga suku yang mendominasi Desa Kadindi, yakni Mbojo, Sasak, dan Bali yang hidup berdampingan dan saling menghormati dalam perbedaan agama, budaya, dan bahasa. PotensiKadindi memiliki potensi besar dalam bidang pertanian karena memiliki sumber daya alam yang sangat mendukung berupa lahan pertanian yang subur serta ketersediaan sumber daya air yang melimpah yang berasal dari Gunung Kadindi. Sektor pertanian dan perkebunan menjadi sumber pekerjaan utama bagi sebagian besar masyarakat Desa Kadindi. Adapun berbagai jenis tanaman pangan dan perkebunan yang ditanam antara lain padi, jagung, umbi-umbian, kacang kacangan, sayur mayur, cabai, tembakau, jambu monyet, pisang, kakao, dan kelapa. TantanganBesarnya potensi Desa Kadindi di sektor pertanian tidak diimbangi dengan minat para pemudanya untuk berkecimpung di sektor ini. Mereka lebih memilih pergi ke luar kota, bahkan ke luar negeri, untuk mencari penghasilan. Padahal peran pemuda sangat diharapkan untuk membenahi sistem pertanian yang dijalankan selama ini agar bisa menjadi lebih baik. Tantangan lain Desa Kadindi adalah maraknya pembalakan liar (illegal logging) yang terjadi di hutan Gunung Kadindi yang selama ini telah menjadi penyangga sumber mata air utama bagi penduduk Desa Kadindi dan desa-desa sekitarnya. Penanaman pohon sebagai upaya menjaga keberlangsungan mata air pun telah mulai dilakukan oleh masyarakat Kadindi.[1] Referensi
Pranala luar
|