KRI Sultan Nuku (373)
KRI Sultan Nuku (373) merupakan kapal perang Indonesia dari jenis korvet, nama sebelum dibeli adalah Warent (224). Kapal ini termasuk kapal korvet kelas Parchim dengan kode Pakta Warsawa Type 133.1.[3] SejarahPembuatanKapal ini didesain untuk peperangan anti kapal selam di perairan dangkal / pantai. Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal yang dimodifikasi dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Setelah Penyatuan kembali Jerman, bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal ini ke TNI-AL Indonesia pada 1992 yang kemudian memperbaikinya di PT. PAL Indonesia. Kapal korvet ini pernah digunakan sebelumnya oleh Angkatan Laut Jerman Barat.[butuh rujukan] NamaNuku adalah nama seorang sultan dari Kesultanan Tidore, yang merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, Sultan Nuku yang bernama lengkap Nuku Muhammad Amiruddin.[butuh rujukan] Nomor lambungBertugas di Lantamal XIII, KRI Nuku menggunakan nomor lambung 373.[butuh rujukan] KapalPersenjataanTorpedoKRI Kapitan Patimura dilengkapi dengan empat tabung peluncur torpedo 15.7 inci.[butuh rujukan] Peluru kendaliSistem pertahanan udaranya adalah dua peluncur rudal SA-N-5, rudal darat ke udara untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat sayap tetap, pesawat sayap putar dan terhadap rudal anti-kapal yang datang.[butuh rujukan] Anti-kapal selamSelain itu ia juga dilengkapi dengan 2 RBU-6000 untuk peranan anti-kapal selam (ASW RL) dan juga mempunyai 2 para (Deep Charge).[butuh rujukan] MeriamMeriam utama kapal perang KRI Nuku dipasang pada dek depan, adalah meriam kembar 57mm/70 caliber DP. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu senapan 30 mm kembar serbaguna.[butuh rujukan] Sensor dan senjata elektronikRadar kapal ini adalah MR-302/Strut Curve bisa digunakan untuk pencarian sasaran di permukaan dan di udara yang dipadukan dengan sistem kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob. Kedua alat itu bekerja secara bersamaan dalam men-scan area diudara maupun dipermukaan. Kapal anti-kapal selam (ASW) ini juga dilengkapi dengan sonar aktif berfrekuensi sederhana di badan kapal dari jenis MG-322T.[butuh rujukan] PengumpanPK-16 decol RL yang bisa diluncurkan dalam mode ganggu (distraction) atau menarik (seduction) untuk mengelabui rudal musuh. Selain itu ia juga mempunyai sistem pemantau Watch Dog intercept.[butuh rujukan] Tenaga penggerakKapal ini mempunyai tiga mesin diesel type deutz cartepillar buatan Jerman, untuk menggantikan mesin diesel sebelumnya yang tidak efisien karena hanya memiliki masa jelajah dua hari. mesin jenis ini menggunakan bahan bakar yang lebih irit serta spare part yang banyak tersedia di indonesia yang dihubungkan dengan tiga gandar bagi menghasilkan tenaga sebesar 14,250 bhp, dengan kecepatan beroperasi 24 knot.[butuh rujukan] Komandan
Penugasan
ReferensiSumber
Lihat pula |