John Sadrak Karamoy

John Sadrak Karamoy
Lahir(1936-10-05)5 Oktober 1936
Karegesan, Manado, Hindia Belanda
Meninggal28 Juli 2021(2021-07-28) (umur 84)
Jakarta, Indonesia
AlmamaterInstitut Teknologi Bandung (Ir. Teknik Kimia)
PekerjaanPengusaha
Dikenal atasCo-Founder MedcoEnergi
“Oil Man of Indonesia”
Suami/istri(almh.) Radioustuti
Anak
  • Andy Karamoy
  • Roy Priyadisastra Karamoy
  • Dicky Libriansyah Karamoy
  • Lidya Susanti Karamoy
  • Julita Diansari Karamoy

John Sadrak Karamoy atau yang dikenal sebagai John S. Karamoy (5 Oktober 1936[butuh rujukan] – 28 Juli 2021[1]) adalah seorang tokoh dalam industri tambang minyak dan gas Indonesia. Anak dari pasangan Pangau Jonas Karamoy dan Romiana Kenasin ini dijuluki sebagai "Oil Man of Indonesia" karena kiprahnya di dunia pertambangan minyak dan gas.

Lima puluh tahun pengalaman di bidang industri perdagangan minyak dan gas, John S Karamoy memiliki sejumlah prestasi yang patut diperhitungkan. Salah satunya John berperan dalam membesarkan Medco Energi yang didirikan bersama Arifin Panigoro

Kehidupan awal

John melewati sebagian masa kecil di zaman revolusi kemerdekaan di Kampung Karegesan, Bumi Minahasa dengan segala suka duka. Masa kecil John Karamoy memang mengalami berbagai situasi yang tidak tentu dan tegang, dari masa pendudukan Jepang sampai masuknya tentara sekutu pada pertengahan tahun 1944. Bahkan di usia 8 tahun, John pernah ikut merasakan sembunyi di lubang-lubang perlindungan yang sengaja dibuat untuk menyelamatkan diri dari serangan udara tentara sekutu.

Kehidupan Keluarga

John Sadrak Karamoy adalah anak kedua dari lima bersaudara dengan saudara kandung bernama Willy Arnold Karamoy, Amir Karamoy, Adnan Karamoy, Kunaria Prakoso, dan Marsnani Karamoy. John Karamoy menikah dengan Radioustuti dan dikaruniai lima orang anak yang bernama Andy Karamoy, Roy Priyadisastra Karamoy, Dicky Libriansyah Karamoy, Lidya Susanti Karamoy, dan Julita Diansari Karamoy.

Pendidikan

Karier

STANVAC x EXXON Mobil

Jalan hidup manusia memang tak bisa diduga. Kadang kala niat awal yang sekedar mencoba-coba ternyata menentukan perjalan hidup anak manusia. Seperti halnya dengan John S Karamoy. Karier awal John S Karamoy dimulai dari seorang kuli pengeboran di bidang perminyakan pada November 1955 di PT. Stanvac, salah satu perusahaan minyak asal New Jersey, Amerika Serikat. STANVAC merupakan gabungan dua unsur penting dalam dunia perminyakan. Kemampuan produksi dan pengilangan yang dimiliki 'Standard Oil of New Jersey' (Yang kemudian dikenal dengan nama Exxon) dengan jaringan pemasaran Socony Vacuum (yang kemudian dikenal sebagai Mobil) yang mencangkup seluruh Asia, Australia, dan Afrika Timur.

Pertengahan tahun 1957, John ditawari manajemen STANVAC beasiswa untuk melanjutkan studi di dalam atau di luar negeri, maka John memutuskan untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Kimia dan lulus pada tahun 1963. Baru dua tahun menamatkan kesarjanaan di ITB, John Karamoy ditunjuk oleh manajemen STANVAC sebagai Area Manager untuk operasi ladang minyak Pendopo yang sedang kisruh akibat gerakan yang dilakukan PERBUM atau Persatuan Buruh Minyak yang berafiliasi dengan SOBSI/PKI). Perlahan tapi pasti, berkat ketekunan dan kerja kerasnya, dua puluh empat tahun kemudian, di awal tahun 1980, John sudah menduduki jabatan Corporate Vice President PT. STANVAC INDONESIA posisi puncak yang belum pernah diduduki oleh orang bangsa Indonesia. Selain itu, ia juga menjadi salah satu pemegang jabatan termuda dengan usia 44 tahun saat dirinya diangkat menjadi orang kedua di perusahaan tersebut.

HUFFCO

Hampir tujuh tahun ia menduduki jabatan penting di STANVAC, ketika ia pindah ke HUFFCO Indonesia (yang kemudian berubah menjadi VICO Indonesia), perusahaan migas asing lainnya, dan menjabat sebagai Senior Vice President atas ajakan dari Roy M Huffington, pemilik HUFFCO.Memasuki HUFFCO merupakan tantangan bagi John karena perusahaan ini lebih banyak bergerak di bidang eksplorasi dan produksi gas. Dan yang tidak kalah pentingnya, pada saat itu HUFFCO memiliki 2.000 pekerja dari kalangan pribumi. Ini merupakan pertanda tanggung jawab John sangat besar dalam masalah tanggung jawab dan harapan bagi mayoritas karyawan HUFFCO atas nasib mereka. Misi khusus John Karamoy adalah dengan membenahi sistem kerja dan budaya perusahaan tersebut. Pembenahan yang dilakukan John ternyata cukup berhasil sehingga kinerja HUFFCO sebagai perusahaan gas yang diperhitungkan menjadi semakin kuat. Sejumlah engineer muda seperti Hilmi Panigoro, Lukman Mahfoedz, dan Iman Enoch dipromosikan dalam posisi-posisi penting di HUFFCO.

Masa Pendirian MEDCO E&P

Meskipun telah menjabat di perusahaan asing pertambangan minyak dan gas yang sudah besar, John tetap ingin mewujudkan cita-citanya yang terpendam sejak lama. Mimpinya mendirikan perusahaan migas swasta di Indonesia hingga kancah internasional tetap membara, dan tekad inilah yang menimbulkan semboyan yang selalu dilontarkan John hingga saat ini: "Kita Juga Bisa". Bahwa anak-anak bangsa Indonesia tidak kalah tangguh dalam memimpin perusahaan minyak dan gas dunia.

Bermula dari pengambil alihan ladang minyak TESORO Indonesia di Sanga-Sanga dan Tarakan serta lahan minyak eks-STANVAC melalui PT EXSPAN Kalimantan dan PT EXSPAN Nusantara, John Karamoy bersinergi dengan Arifin Panigoro untuk mengakuisisi PT STANVAC Indonesia dan MEDCO Energi menjadi perusahaan migas swasta yang diperhitungkan dalam skala nasional, regional, maupun internasional.

Penghargaan PT Medco Energi International Tbk. Selama Periode Kepempimpinan John S Karamoy

  • Best Managed Company (2000)
  • Good Corporate Governance, ranked 14 (2001)
  • Fastest Growing Oil and Gas Company in South East Asia (2001)
  • Standard & Poor Rating B+ (2002)
  • Best Annual Report 2003, ranked 4 (2004)
  • Best Annual Report 2004, ranked 1 (2005)
  • Best Annual Report 2005, ranked 1 (2006)

Setelah meninggalkan Medco Energi pada tahun 2006, John juga aktif dalam memulai sejumlah organisasi di dalam bidang pertambangan MIGAS maupun sosial.

Organisasi Jabatan
Indonesian Institute of Energy Economic (IIEE) Member of Supervisary Board
Perguruan Tinggi Abdi Nusa Palembang Penasehat
Indonesian Oil and Gas Companies Associations (ASPER MIGAS) Chairman
Rotary International District Governor 2003 – 2004
United Way International (Yayasan Mitra Mandiri) Chairman
Al Zahra Foundation’’’ (Primary and Secondary School in Palembang) Penasehat
Jeska Mitra Energi http://www.jeska.co.id Diarsipkan 2019-12-07 di Wayback Machine. Chairman

Aktivitas Terdahulu

  • 1982 – 1990 Indonesian Employers Association (Director)
  • 1986 – 1990 American Chambers (AmCham) Indonesian Chapter (Director)
  • 1992 – 1998 Association of Chemical Engineers (BKK PII – Chairman)
  • 1996 – 2000 Indonesian Petroleum Association (Director)
  • 2000 – 2001 Indonesian Gas Association - IPA (Chairman)

Selain aktivitas di atas, John juga kerap mengisi berbagai forum nasional maupun internasional. Forum-forum diatas tidak hanya tentang topik energi (Minyak dan Gas) namun juga mengenai Manajemen dan Dunia Filantropi.

  1. Indonesia’s Association of Chemical Engineers (BKK PII)
  2. Global Pacific Oil and Gas Conferences (GLOPAC)
  3. Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD)
  4. Key Note speaker in Annual IPA Convention 2003
  5. Key Note address in United Way USA Conference, Laguna Beach California 2006 on Aceh rehabilitation program
  6. Parliament Watch Program in Oil and Gas business in Indonesia ❖ University, as guest lecturer

Penghargaan

Tahun Award Keterangan
1998 Successful Executive Award Nirwana Foundation
2001 Leadership Award of Oil & Gas the Indonesian Petroleum Engineers Society (IATMI)
2001 Finalist for Indonesian Best Entrepreneur Ernst & Young
2002 Asian Petroleum Executive Award Global Pacific & Partner Pty. Ltd.
2002 International Executive Award Foundation of Human Resourches Development Program
2003 Title as Karaeng for Social Work Contribution South Sulawesi Governor
2004 The most productive and effective Leadership as District Governor Rotary International District 3400
2004 Honourly title as KARAENG City Major of Makassar, South Sulawesi
2015 Contribution for advancement of chemical Engineering Industry Institut Teknologi Bandung

Referensi

  1. Sampai 10 Tahun ke Depan, Eksplorasi MIGAS butuh USD 6 Miliar Majalah TEMPO Bisnis elektronik. 2019-10-10. Diakses tanggal 2019-12-04.
  2. ASPER MIGAS Dukung Produksi Minyak 1 Juta BPH Pada 2030 Youtube IDX Channel. 2019-10-10. Diakses tanggal 2019-12-04.
  3. ASPER MIGAS Beberkan Penyebab Investasi Hulu MIGAS Tidak Menarik Investor Youtube IDX Channel. 2019-10-10. Diakses tanggal 2019-12-04.
  4. Indonesia Needs 6 Billion to Boost Oil Production to 1 Million The Jakarta Post elektronik. 2019-10-16. Diakses tanggal 2019-12-04.
  5. Pelaku Usaha Harap Menteri ESDM Baru Lebih Ramah Terhadap Investor katadata.co.id. 2019-10-23. Diakses tanggal 2019-12-04.
  6. Indonesia Masih Menarik Bagi Eksplorasi MIGAS industry.co.id. 2019-10-28. Diakses tanggal 2019-12-04.
  7. The Oil ManRamal MIGAS Indonesia Diisi Pemain Kelas Kecil dan Menengah. 2019-10-14. Diakses tanggal 2019-12-04.
  1. ^ Sunardi, Lili (2021-07-28). Ridwan, Muhammad, ed. "Oil Man of Indonesia John S. Karamoy Tutup Usia". Bisnis.com. Diakses tanggal 2021-07-30. 
Kembali kehalaman sebelumnya