Johari Abdul
Tan Sri Dato' Johari bin Abdul (bahasa Melayu: جوهري عبد; lahir 25 Mei 1955) adalah seorang politikus Malaysia dan Anggota Parlemen Malaysia untuk konstituensi Sungai Petani di Kedah, Malaysia. Ia adalah anggota Parti Keadilan Rakyat (PKR) dalam koalisi oposisi Pakatan Rakyat.[1] Johari terpilih dalam kursi Sungai Petani pada pemilihan 2008, mengalahkan Menteri Informasi Zainuddin Maidin dari koalisi pemerintahan Barisan Nasional.[2] Kehidupan Awal dan PendidikanJohari dilahirkan di Tikam Batu, Sungai Petani, Kedah, Federasi Malaya. Pamannya Datuk Haji Shuaib bin Haji Lazim adalah salah seorang politikus UMNO berpengaruh di Sungai Petani dan pernah diangkat menjadi Senator dari April 1985 hingga Juli 1981. Johari menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Tikam Batu dan Sekolah Tinggi Ibrahim, Sungai Petani. Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi ke Universitas Malaya dan meraih gelar Bachelor of Arts. Johari kemudian meneruskan pendidikan pasca sarjana di Universitas Lancaster dan meraih gelar Master of Arts dalam Bidang Studi Strategis. Selain itu ia juga belajar di Institut Nasional Administrasi Publik (INTAN) untuk menjadi Pegawai Diplomatik dan Administratif. Karir PolitikJohari kemudian mencalonkan diri dan terpilih sebagai Anggota Parlemen dari Sungai Petani dalam Pemilihan Umum 2008 mengalahkan Menteri Informasi Zainuddin Maidin dari Barisan Nasional. Ia berhasil mempertahankan kursinya di Sungai Petani dalam Pemilihan Umum 2013 dan Pemilihan Umum 2018. Ditingkat Negara Bagian Kedah, Ia terpilih sebagai Anggota Majelis Legislatif Negara Bagian Kedah untuk daerah pemilihan Gurun dalam Pemilihan Umum 2018 mengalahkan Boey Chin Gan dari Barisan Nasional. Johari juga dipercaya menjadi Ketua Tingkat Negara Bagian Pakatan Harapan Kedah dari Maret 2020 hingga September 2022. Ketua Dewan RakyatSeminggu sebelum sidang pertama Dewan Rakyat Ke-15, ia mengundurkan diri dari Anggota Majelis Legislatif Negara Bagian Kedah. Setelahnya ia kemudian dicalonkan sebagai Ketua Dewan Rakyat oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Ia berhasil mengantongi 147 dukungan suara untuk menjadi Ketua Dewan Rakyat[3]. Tanda Jasa dan Penghargaan
Hasil pemilihan
Referensi
|