Jeli aiyü
Jely Aiyu ( Hanzi: 愛玉冰; Pinyin: àiyùbīng; atau愛玉凍; àiyùdòng; atau hanya愛玉; àiyù ), dikenal di Amoy Hokkien sebagai ogio ( Hanzi: 薁蕘; Pe̍h-ōe-jī: ò-giô ),[1] dan juga terkenal dengan nama Es jeli di Singapura ( Hanzi: 文頭雪; Pinyin: wéntóu xuě ), adalah jeli yang terbuat dari gel dari biji ara Ficus pumila var awkeotsang yang tumbuh merayap dan hanya ditemukan di Taiwan dan negara-negara Asia Timur dengan iklim dan garis lintang yang sama.[2] Jeli ini bersifat khusus dan sulit ditemukan di luar Taiwan, Malaysia, dan Singapura, meskipun sekarang dapat dibeli segar di toko khusus di Jepang dan dijual kalengan di area Chinatown. Selain dijadikan minuman segar, jeli ini ini juga biasanya ditambahkan dalam beberapa masakan Taiwan .[3] Dalam bahasa Kanton juga dikenal sebagai man tau long (文頭郎) dan biasanya disajikan dengan irisan jeruk nipis. EtimologiMenurut sejarah lisan, tanaman jeli ini diberikan nama 'putri. oleh seorang pengusaha teh Taiwan pada 1800-an. Sifat pembentuk gel dari biji ditemukan oleh pengusaha tersebut saat ia minum dari sungai di Chiayi . Dia menemukan sebuah jeli kekuningan berwarna bening di air yang ia minum dan merasa segar setelah mencobanya. Ia lalu melihat ke atas sungai dan melihat buah-buahan di sebuah tanaman merambat yang menggantung. Buahnya mengandung biji yang mengeluarkan gel yang lengket saat digosok. Setelah menemukan ini, ia mengumpulkan beberapa buah dan mencoba mencampurkannya dengan jus lemon manis atau minuman manis. Ia merasa telah menemukan minuman yang mengandung agar-agar lezat dan menghilangkan dahaga, pengusaha tersebut memberikan tugas kepada putrinya yang cantik berusia 15 tahun, Aiyu untuk menjualnya. Minuman itu diterima dengan sangat baik dan menjadi sangat populer. Sehingga, pengusaha itu akhirnya menamai jeli tersebut dengan nama putrinya. Namun, nama Austronesia untuk tanaman ini adalah Igos, berasal dari bahasa Spanyol higo[butuh rujukan], yang memberikan petunjuk tentang kemungkinan asal terkait Austronesia untuk makanan ini. PemanenanTanaman ini tumbuh menjalar menyerupai buah ara sebesar mangga kecil. Buahnya tumbuh dari bunga yang diserbuki oleh Wiebesia pumilae [4] dan dapat dipanen dari September sampai Januari, tepat sebelum buah matang menjadi ungu tua. Buah-buahan kemudian dibelah dua dan dibalik untuk dikeringkan selama beberapa hari. Buah-buahan yang kering dapat dijual langsung dan biji aiyu kering ( Hanzi: 愛玉子; Pinyin: aiyu zi ) dapat ditarik dari kulitnya dan dijual terpisah. Pembuatan jellyBiji aiyu dimasukkan ke dalam kantong kain katun, dan direndam dalam air dingin dan digosok. Gel berlendir akan dikeluarkan dari kantong biji aiyu saat diperas dan dipijat. Hal ini dikenal sebagai "mencuci aiyu" dalam bahasa Cina (洗愛玉). Setelah beberapa menit dipijat dan dicuci, tidak ada lagi gel berwarna teh kekuningan yang keluar, dan isi kantong dibuang. Gel yang sudah dicuci kemudian dibiarkan mengeras menjadi jeli baik di tempat yang sejuk atau di lemari es. Berikut tips untuk membuat gel aiyu yang baik:
Air perlahan akan merembes keluar dari jeli beberapa saat setelah mengeras, dan akan kembali menjadi cair selama beberapa hari Jeli biasanya disajikan dengan madu dan jus lemon tetapi juga dapat dimasukkan ke dalam minuman manis lainnya atau es serut dan sangat populer sebagai minuman dingin di musim panas. Komposisi kimiawiBahan pengental di dalam biji aiyu adalah pektin. Pektin terletak di lapisan transparan pada permukaan biji dan bukan di bagian dalam biji, itulah sebabnya mengapa mereka diekstraksi dengan cara dicuci dan digosok, bukan dengan cara digiling menjadi bubuk.[5] Komponen utama dari ekstrak air ditemukan menjadi LMP (low methoxy pektin), sebagai lawan dari pektin metoxy tinggi yang umum terdapat di apel atau kulit jeruk.[5] Gel LMP dengan adanya kandungan kation divalen [6] yang ditemukan dalam jumlah yang cukup dalam air (bila tidak disuling) lah yang menyebabkan pembentukan jeli.[5] Lihat juga
Referensi
Pranala luar |