Jamur jengger ayam
Cantharellus adalah genus jamur yang umumnya dikenal dengan nama jamur jengger ayam atau santarel /ˌʃæntəˈrɛl/, nama yang juga dapat merujuk pada jenis spesiesnya, Cantharellus cibarius . Mereka adalah jamur mikoriza, artinya mereka membentuk asosiasi simbiosis dengan tanaman . Jamur jengger ayam mungkin menyerupai sejumlah spesies lain, beberapa di antaranya beracun . KeteranganJamur dalam genus ini umumnya berbentuk seperti cangkir atau terompet. Warnanya sebagian besar berwarna kuning, dengan insang terkadang berwarna merah muda.[1] EkologiJamur jengger ayam berasosiasi dengan tumbuhan runjung atau pohon kayu keras, bergantung pada spesiesnya. Mereka sering ditemukan di kayubpasang di California, Texas . dan Meksiko. Di Skotlandia, jamur jengger ayam tumbuh di hutan campuran birken perak dan tusam Skotlandia, terutama bila hutan tersebut memiliki banyak semak yang lembab dan berlumut . Di Fife mereka biasa ditemukan di bawah pohon bewuk . Mereka biasanya (tetapi tidak selalu) ditemukan di tempat yang sama dengan odang biru liar. Di Spanyol mereka mengasosiasikannya dengan kastanye manis . Berjalan-jalan di hutan setelah hujan akan membuahkan hasil mulai akhir Juli hingga Musim Gugur . Di hutan pesisir Washington dan British Columbia, mereka sering ditemukan di zona tepi sungai yang lembap dan berlumut di sekitar pohon hemlok Barat. Salah satu spesies, jamur jengger ayam emas, ditemukan di hutan primer kawasan TNKS daerah Sungai Piring Desa Napalicin Kecamatan Rawas Hulu Sumatera Selatan. Jamur ini dapat dimakan ketika masih muda karena masih lunak. KegunaanBanyak spesies jamur jengger ayam mengandung antioksidan karotenoid, seperti beta-karoten dalam C. cibarius dan C. minor, dan canthaxanthin di C. cinnabarinus dan C. gorengii . Mereka juga mengandung sejumlah besar vitamin D. Sifat mikorizanya membuat spesies ini sangat sulit untuk dibudidayakan . Referensi
|