Jalur kereta api Belawan–Medan

Jalur kereta api Belawan–Medan
Jembatan Sei Deli di jalur Medan–Belawan. Dahulunya merupakan jembatan parabola
Ikhtisar
JenisJalur lintas cabang
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi
LokasiSumatera Utara
TerminusMedan
Belawan
Stasiun5
Operasi
Dibuka1886-1888
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
OperatorPT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh
Karakteristik lintasLintas datar
DepoMedan (MDN)
Data teknis
Panjang lintas22 km (14 mi)
Jenis relR54
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Kecepatan operasi45 km/h (13 m/s) -
70 km/h (19 m/s)
Peta rute
ke Bandar Khalipah
ke Medan Pasar
Medan Atas
MDN
Medan Bawah
GL
Glugur
Depo Railink
PUB
Pulu Brayan
Mabar
TTP
Titi Papan
KPBS
Kampung Besar
LBU
Labuan
ke depo Pertamina
BLW
Belawan
ke Ujung Baru

Jalur kereta api Belawan–Medan adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Medan dengan Stasiun Belawan. Jalur ini berada di provinsi Sumatera Utara dan termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh dan secara penuh berada di dalam wilayah Kota Medan. Jalur ini merupakan jalur kereta api pertama yang dibangun Deli Spoorweg Maatschappij di Sumatera Utara.

Sejarah

Pada tanggal 23 Januari 1883, Deli Spoorweg Maatschappij berhasil mendapat konsesi izin dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda membangun jalur kereta api dari Belawan menuju Medan dan dilanjut ke Deli Tua dan Timbang Langkat (Binjai), Sumatera Utara. Pembangunan jalur ini dimaksudkan untuk memperlancar arus angkutan kayu, kelapa sawit, tembakau, dan komoditas-komoditas ekspor lainnya dari Sumatera Utara. Sebagai langkah awal, dibangunlah jalur kereta api Belawan–Medan, tetapi sejak 3 November 1883, konsesi yang didapat oleh Deli Maatschappij kemudian diserahkan kepada Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang sudah menspesialisasikan dirinya sebagai perusahaan kereta api di tanah Deli tersebut. Jalur kereta api Laboean–Medan sepanjang 17 km diresmikan pada tanggal 25 Juli 1886. Sedangkan lintas Laboean–Belawan diresmikan tanggal 16 Februari 1888.[1][2]

Pada tahun 1913, DSM merencanakan jalur ganda kereta api (Double Track) pada lintas Medan-Belawan dilatarbelakangi meningkatnya jumlah penumpang yang diangkut dari dan ke pelabuhan belawan. Pada tahun 1922, Segmen 1 Jalur ganda lintas Medan-Labuan diresmikan, kemudian pada tahun 1932, segmen 2 lintas Labuan-Belawan baru diresmikan setelah jembatan Sungai Deli selesai. setelah jalur ganda Medan-Belawan diresmikan, hal ini membuat jalur medan-belawan bisa ditempuh hanya dengan 33 menit. Namun pada tahun 1940an, Jepang membongkar jalur ganda ini bersama dengan Jalur Lubuk Pakam-Bangun Purba. Kini jalur medan belawan hanya menyisakan 1 jalur, namun jembatan bekas jalur ganda masih dapat ditemukan disepanjang jalur lintas Medan-Belawan.[3]

Jalur terhubung

Lintas aktif

Lintas nonaktif

Layanan kereta api

Barang

Nama kereta api Relasi perjalanan
Angkutan minyak sawit BelawanPerbaungan
Angkutan BBM Pertamina LabuanKisaran
Labuan–Siantar
Angkutan peti kemas Belawan–Perlanaan
Belawan–Rantau Prapat
Belawan–Siantar

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas DSM 1 Belawan–Medan–Deli Tua
Segmen Belawan–Labuan
Diresmikan pada tanggal 16 Februari 1888
oleh Deli Spoorweg Maatschappij
Termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh
8900 Belawan BLW Belawan II, Medan Belawan, Medan km 21+607 lintas MedanBelawan +1,90 m Beroperasi
Segmen Labuan–Medan
Diresmikan pada tanggal 25 Juli 1886
8901 Labuan (Medan) LBU Pekan Labuhan, Medan Labuhan, Medan km 16+717 +2,30 m Beroperasi
8902 Kampung Besar KPBS Jalan Stasiun Desa Besar, Besar, Medan Labuhan, Medan km 14+379 Tidak beroperasi
8903 Titi Papan TPP Titi Papan, Medan Deli, Medan km 10+966 +8,38 m Tidak beroperasi
- Mabar - km 7+550 Tidak beroperasi
8910 Pulu Brayan PUB Pulo Brayan Bengkel, Medan Timur, Medan km 4+655 +15,05 m Beroperasi
8911 Glugur GL km 2+143 Tidak beroperasi
9300 Medan MDN Jalan Stasiun Medan, Kesawan, Medan Barat, Medan km 0+000 (semua lintas) +22 m Beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [4]
  • Stasiun nonaktif: [5][6]
  • Pengidentifikasi stasiun: [7]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [8]:106-124


Referensi

  1. ^ Sinar, Tengku Luckman (1996). The History of Medan in the Olden Times. Medan: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu. 
  2. ^ Anonim (1916). Yearbook of the Netherlands East Indies. Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel. hlm. 195. 
  3. ^ "Jalur Ganda lintas Medan-Belawan". www.instagram.com. Diakses tanggal 2023-09-17. 
  4. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  5. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  6. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  7. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  8. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 
Kembali kehalaman sebelumnya