Jagung di Nusa Tenggara TimurJagung di Nusa Tenggara Timur dihasilkan terutama di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Produksi jagung di Nusa Tenggara Timur diadakan pada musim hujan dan musim kemarau. Pada dasawarsa pertama abad ke-21, produktivitas jagung di Nusa Tenggara Timur sebesar 2,3 ton per hektare. Jagung di Nusa Tenggara Timur menjadi makanan pokok terutam bagi penduduk di Pulau Flores. Nusa Tenggara Timur juga menjadi pengimpor jagung secara tetap ke pabrik pakan yang terletak di Pulau Jawa sejak awal dekade ke-3 abad ke-21. ProduksiLahan produksiPada tahun 2009, lahan produksi terluas di Nusa Tenggara Timur terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Luas lahannya adalah 77.409 ha.[1] Pada Agustus 2020, luas lahan yang tersedia untuk pertanian jagung di Nusa Tenggara Timur sebesar 14,3%. Setiap 10.000 ha tersedia 1.435,61 ha untuk pertanian jagung. Perluasan lahan tercapai melalui Program Tanam Jagung Panen Sapi yang menggabungkan antara pertanian dan peternakan.[2] Waktu produksiPertanian jagung di Nusa Tenggara Timur bersifat tradisional dan ditentukan oleh kondisi iklim. Masa pertanian jagung di Nusa Tenggara Timur hanya berlangsung selama musim hujan dengan masa selama 3–4 bulan saja.[3] Pada ladang atau pekarangan, jagung dapat diproduksi sekali dalam setahun pada musim kemarau.[4] Hasil produksiPada periode 2000–2009, produktivitas produksi jagung di Nusa Tenggara Timur sebesar 2,3 ton per hektare.[5] Pada tahun 2009, produksi jagung di Nusa Tenggara Timur seberat 638.899 ton pada lahan seluas 319.647 ha. Hasil produksi terbanyak dicapai oleh Kabupaten Timur Tengah Selatan seberat 147.307 ton pada lahan seluas 77.409 ha. Daerah dengan hasil produksi terbesar kedua di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2009 ialah Kabupaten Belu seberat 79.721 ton.[6] Pada tahun 2013, produksi jagung di Nusa Tenggara Timur meningkat menjadi 1.335.723 ton.[7] KonsumsiMakanan pokok penduduk lokalJagung menjadi salah satu tanaman pangan di Nusa Tenggara Timur yang menjadi makanan pokok bagi penduduknya.[8] Daerah yang menjadikan jagung sebagai makanan pokok ialah Kabupaten Belu.[4] Jagung juga menjadi makanan pokok bagi penduduk di Pulau Flores.[9] Pasokan pabrik pakanPada dekade 2000-an, Nusa Tenggara Timur telah menjadi salah satu sentra produksi jagung.[10] Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi pemasok jagung bagi pabrik pakan di Pulau Jawa. Selama periode 2019–2022, Nusa Tenggara Timur menjadi pemasok tetap bagi pabrik pakan di Pulau Jawa.[11] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|