Isolasi internasionalIsolasi internasional adalah hukuman yang dijatuhkan masyarakat internasional atau sekumpulan negara seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa kepada sebuah negara, pemerintahan, atau masyarakat. Istilah ini juga berarti keadaan yang dialami sebuah negara setelah ditinggalkan oleh masyarakat internasional atau sekumpulan negara. SejarahIsolasi internasional membantu jatuhnya rezim Republik Spanyol setelah Perjanjian Non-Intervensi Perang Saudara Spanyol ditandatangani bulan Agustus 1936 dan didukung oleh 24 negara. Karena tidak dibantu oleh negara-negara demokrasi besar seperti Prancis, Britania Raya, dan Amerika Serikat, Republik Spanyol mengalami isolasi internasional parah antara tahun 1936, tidak lama setelah kudeta oleh pemberontak, sampai kekalahan pasukan loyalis tahun 1939. Akses laut untuk kiriman bantuan dari Uni Soviet—satu-satunya negara selain Meksiko yang menolak Perjanjian Non-Intervensi—diblokir oleh serangan kapal selam Italia dan perbatasan Prancis ditutup.[1] Meski diberlakukan dengan alasan kenetralan, isolasi internasional Republik Spanyol menjadi pemicu bangkitnya Blok Poros.[2] Salah satu contoh terkenal dalam sejarah adalah isolasi internasional Afrika Selatan pada era Apartheid.[3] Walaupun kemiskinan biasanya menjadi salah satu akibat isolasi internasional, kaum elit di Republik Afrika Selatan dapat mempertahankan status dan kemakmurannya, sedangkan masyarakat miskin terkena dampaknya. Burma, negara yang terisolasi pada masa pemerintahan militer, memiliki salah satu sistem layanan kesehatan terburuk di dunia meski kaya akan sumber daya alam.[4] Sepanjang Perang Saudara Libya 2011, beberapa negara besar menuntut isolasi internasional terhadap Jamahiriya Libya yang dipimpin Kolonel Muammar Gaddafi. Tekanan internasional dan bantuan untuk pemberontak akhirnya menjatuhkan pemerintahan Gaddafi. Pada pemberontakan Suriah 2011-2012, sejumlah negara menjatuhkan sanksi berat terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.[butuh rujukan] Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|