Intubasi endotrakeal

Tindakan intubasi endotrakeal

Intubasi endotrakeal merupakan tindakan medis berupa memasukan tabung endotrakeal melalui mulut atau hidung untuk menghubungkan udara luar dengan kedua paru.[1] Pada penderita yang pernapasannya terganggu biasanya dilakukan tindakan ini untuk mengatasi jalan napas yang tesumbat.[1] Tindakan intubasi endotrakeal merupakan anestesi umum pada saat proses pembedahan.[2] Tindakan intubasi endotrakeal juga dapat dilakukan pada pertolongan darurat.[3] Terpasangnya tabung endotrakeal akan menimbulkan respon seperti peningkatan tekanan darah, frekuensi denyut jantung, dan gangguan irama jantung.[3] Respon tubuh terhadap tindakan intubasi endotrakeal ini disebabkan oleh rangsangan simpato adrenal.[3] Proses pemasangan tabung endotrakeal biasanya menggunakan bantuan laringoskop yang dipasang pada mulut.[3] Pemasangan endotrakeal memungkinkan pengawasan jalur pernapasan menjadi lebih mudah, benda-benda asing pada jalur pernapasan dapat dibersikan, begitu pula dengan lender yang menghalangi jalur pernapasan.[1] Intubasi endotrakeal memiliki kekurangan yaitu adanya risiko komplikasi yang ditunjukan dengan gejala nyeri tenggorok, batuk, serta suara serak.[2] Komplikasi terjadi akibat tekanan tabung endotrakeal terhadap dinding trakea.[2]

Referensi

  1. ^ a b c Ensiklopedi Indonesia 2 CES-HAM. Jakarta: Ichtiar Baru – Van Hoeve. 1980. 
  2. ^ a b c Hendro Yulieanto. "Perbandingan Kejadian Gejala Tenggorok Pasca Intubasi Endotracheal Dengan Tekanan Cuff yang Diestimasi Dan Diukur Menggunakan Alat di GBPT RSU Dr Soetomo Surabaya". Universitas Airlangga. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 2014-06-05. 
  3. ^ a b c d Cecilia Maria A. "Pengaruh Pelaksanaan Intubasi Trakea Terhadap Perubahan Tekanan darah". Universitas Sebelas Maret. Diakses tanggal 5 Juni 2014. 


Kembali kehalaman sebelumnya