Hitungan bordaHitungan borda adalah serumpun metode pemungutan suara berdasarkan posisi, sistem-sistem pemungutan yang memakai metode ini memberi sejumlah poin tertentu berdasarkan posisi untuk setiap calon atau pilihan, misalnya jika ingin menggunakan perhitungan borda bisa dilihat dari sistem Nauru sebagai contoh, yaitu pilihan pertama pemilihnya yang paling disukai, akan mendapatkan 1 poin (1/1), yang kedua 0.5 poin (1/2), yang ketiga 0.33 poin (1/3), dan seterusnya sampai yang paling kurang disukai. Pada akhirnya, setelah setiap suara dihitung. Calon atau pilihan dengan poin terbanyak akan menjadi pemenangnya. Metode ini dirancang agar pilihan pemenang akan yang paling diterima oleh sekelompok orang secara keseluruhan, daripada pilihan kelompok dengan jumlah pemilih terbanyak. Macam-macam perhitungan bordaDalam perhitungan borda, pemilihnya akan memilih sejumlah calon atau pilihan tertentu dari sebuah daftar calon atau pilihan, misalnya setiap pemilih harus memilih 4 calon favoritnya di antara 6 calon, dari yang paling disukai sampai yang paling kurang disukai. Daftar calon: Budi, Dewi, Endang, Putra, Udin, Wayan. Suara pemilih 1:
Suara pemilih 2:
Suara pemilih 3:
Setelah setiap suara dipungut, setiap pilihan atau calon akan diberi sejumlah poin berdasarkan posisi mereka untuk setiap suara, jumlah poinnya berbeda-beda tergantung metode perhitungan yang dipakai. Perhitungan borda biasaDalam perhitungan borda biasa, untuk setiap suara, calon atau pilihan pertama dalam sebuah suara akan diberi jumlah poin setara dengan jumlah pilihan maksimum per suara (N), yaitu 4 berdasarkan contoh sebelumnya, pilihan kedua akan diberi N-1 (3 poin), pilihan ketiga N-2 (2 poin) dan seterusnya. Jadi, jika perhitungan borda biasa dipakai untuk menghitung suara-suara contoh sebelumnya, hasil pemilunya akan menjadi yang berikut:
Pemenangnya akan menjadi Budi dengan 9 poin, peringkat akhirnya akan menjadi sebagai berikut:
Sistem NauruDipakai di negara pulau Nauru, sistem ini yang dinamakan Sistem Nauru atau Sistem Dowdall, diciptakan oleh Desmond Dowdall, sekretaris kehakiman Nauru, pada tahun 1971. Dibandingkan Penghitungan Borda biasa, sistem ini lebih berat sebelah calon atau pilihan yang paling terpilih sebagai pilihan pertama kebanyakan pemilih.
Pemenangnya akan menjadi Dewi dengan 2 poin, peringkat akhirnya akan menjadi sebagai berikut:
SejarahHitungan borda telah diciptakan beberapa kali secara mandiri sepanjang sejarah:
|