Hipotesis leluhur kosmis

Leluhur kosmis adalah hipotesis asal-usul kehidupan di Bumi, berdasarkan pandangan panspermia Fred Hoyle dan Chandra Wickramasinghe. Hipotesis Leluhur Kosmis memiliki spekulasi bahwa kehidupan, seperti alam semesta itu sendiri, tidak memiliki awal mula, mereka selalu ada, dan hanya dapat diturunkan dari nenek moyang yang setidaknya memiliki tingkat evolusi serupa.[1] Asumsi ini menimbulkan implikasi bahwa kehidupan di Bumi seharusnya dikirim dari luar angkasa. Keyakinan ini sangat kontras dengan teori yang diterima oleh sebagian besar ahli kosmologi bahwa usia alam semesta kira-kira 13,8 miliar tahun,[2] dan sampai saat ini belum ada cukup bukti mengenai adanya kehidupan ada di luar Bumi, apalagi usia dari kehidupan itu sendiri.

Kritik

Mendalilkan bahwa kehidupan (dan alam semesta) selalu ada bertentangan dengan hampir semua pandangan ilmiah modern. Hipotesis leluhur kosmik telah diabaikan oleh sebagian besar komunitas ilmiah. Kebanyakan ahli biologi menganggap seleksi alam sebagai penjelasan yang memadai (walaupun tidak sepenuhnya dipahami) dan lebih masuk akal untuk menjelaskan evolusi kehidupan di Bumi. Beberapa bukti, seperti interpretasi Hoyle tentang analisis spektralnya, masih diperdebatkan.

Jika virus atau spora telah ditemukan pada benda-benda langit yang telah dikunjungi oleh wahana antariksa, penemuan itu akan membuktikan adanya kehidupan di luar Bumi, tetapi sampai saat ini belum ada penemuan virus atau spora apa pun di luar angkasa.

Referensi

  1. ^ Introduction: More Than Panspermia
  2. ^ Bennett, C.L.; Larson, L.; Weiland, J.L.; Jarosk, N.; Hinshaw, N.; Odegard, N.; Smith, K.M.; Hill, R.S.; Gold, B.; Halpern, M.; Komatsu, E.; Nolta, M.R.; Page, L.; Spergel, D.N.; Wollack, E.; Dunkley, J.; Kogut, A.; Limon, M.; Meyer, S.S.; Tucker, G.S.; Wright, E.L. (December 20, 2012). "Nine-Year Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) Observations: Final Maps and Results". The Astrophysical Journal Supplement Series. 1212 (2): 5225. arXiv:1212.5225alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2013ApJS..208...20B. doi:10.1088/0067-0049/208/2/20. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya