Herdanius Larobu
Herdanius Larobu, yang dikenal dengan nama panggilan Capluk, adalah seorang sutradara film, perancang grafis, dan penata efek visual asal Indonesia. Ia telah menyutradarai 5 film fitur, Manusia Setengah Salmon (2013), Relationshit (2015), The Fabulous Udin (2016), Bukan Cinta Malaikat (2017), dan Ashiap Man (TBA), serta lebih dari 70 film sebagai penata grafis. Capluk pernah mendapatkan nominasi ganda Piala Citra kategori Penata Efek Visual Terbaik pada Festival Film Indonesia 2019 atas film Ghost Writer (2019) dan Pocong the Origin (2019) serta nominasi serupa pada Festival Film Indonesia 2021 atas film Layla Majnun (2021). KarierCapluk menempuh pendidikan di Universitas Bina Nusantara jurusan Ilmu Komputer. Setahun setelah kelulusannya pada tahun 2000, ia mulai bekerja sebagai animator dan motion graphic designer di Kharisma Starvision Plus untuk berbagai film dan program televisi. Ia kemudian sering menyutradarai berbagai film televisi (FTV) produksi Starvision. Selain itu, ia juga menyutradarai beberapa iklan televisi.[1] Capluk mendapat kesempatan untuk menyutradarai film layar lebar perdananya yakni Manusia Setengah Salmon (2013) yang diangkat dari novel laris karya Raditya Dika.[2] Sebagai penata grafis sendiri, ia biasa dikreditkan dengan nama Capluk, sedangkan sebagai sutradara, ia menggunakan nama Herdanius Larobu. Seteleh debutnya pada tahun 2013, ia kembali diberi kepercayaan oleh Starvision untuk menyutradarai film Relationshit pada tahun 2015[3] dan The Fabulous Udin setahun setelahnya.[4] Capluk juga menyutradarai film asal Indonesia-Malaysia Bukan Cinta Malaikat bersama Aziz M. Osman yang diproduksi oleh Ace Motion Pictures dan Ganesa Perkasa Films.[5] Pada tahun 2019, Capluk mendapatkan nominasi ganda Piala Citra untuk Penata Efek Visual Terbaik pada Festival Film Indonesia 2019 atas perannya sebagai CGI Artist di film Ghost Writer dan Pocong the Origin. Ia kalah dari Abby Eldipie yang merupakan penata efek visual film Gundala (2019).[6] Pada tahun 2021, ia kembali menyutradarai film fitur mendampingi Atta Halilintar untuk film debutnya berjudul Ashiap Man.[7] Ia kembali meraih nominasi Piala Citra untuk Penata Efek Visual Terbaik pada Festival Film Indonesia 2021 atas film Layla Majnun. FilmografiFilmSebagai Penulis Skenario
Sebagai Penata Visual Efek:- Cinta Laki Laki Biasa - Cek Toko Sebelah - From London To Bali - Critical Eleven - Sweet20 - The Underdogs (2017) - Mau Jadi Apa? (2017) - Susah Sinyal (2017) - Yowis Ben (2018) - Partikelir (2018) - Sajen (2018) - Kafir (2018) - Raja, Ratu & Rahasia (2018) - Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) (2018) - Generasi Micin (2018) - Tabu (Mengusir Gerbang Iblis) (2019) - Yowis Ben 2 (2019) - Pocong The Origin (2019) - Ghost Writer (2019) - Dua Garis Biru (2019) - Wedding Agreement (2019) - Trinity Traveler (2019) - Bikeboyz (2019) - Imperfect (2019) - Tarung Sarung (2019) - Layla Majnun (2020) - Yowis Ben 3 (2021) - Yowis Ben Finale (2021) - Teka Teki Tika (2021) - Cinta Pertama, Kedua & Ketika (2022) - Ashiap Man (2022) - Madu Murni (2022) - Gara Gara Warisan (2022) - Ghost Writer 2 (2022) - Keramat 2 (2022) - Cek Toko Sebelah 2 (2022) - Puisi Cinta Yang Membunuh (2022) - Gita Cinta Dari SMA (2023) - Haiti Suhita (2023) - Puspa Indah Taman Hati (2023) - Sehidup Semati (2024) - Tanduk Setan (2024) - The Architecture Of Love (T.A.O.L) (2024)
Sebagai Sutradara
FTV
Penghargaan dan nominasi
Referensi
Pranala luar
|