Halaman permadaniHalaman permadani adalah halaman naskah beriluminasi yang dipenuhi corak-corak hias nonfiguratif yang rumit.[1] Halaman permadani sudah menjadi ciri khas naskah-naskah Insuler, dan biasanya dijadikan halaman depan pada Kitab Injil. Halaman permadani lebih banyak dihias dengan corak-corak geometris yang bisa saja mengikutsertakan corak-corak satwa berulang. Halaman permadani tidak sama dengan halaman untuk inisial berwarita yang sarat hiasan, sekalipun bisa saja ragam hiasnya sangat mirip.[2] Halaman-halaman permadani bercirikan ornamentasi dengan warna-warna mencolok, garis-garis aktif (biku, lengkung, dan serong), dan pola-pola kepang yang rumit. Ornamentasi tersebut biasanya dibuat simetris atau hampir-hampir simetris sepanjang poros horisontal maupun poros vertikalnya, kendati ada pula yang hanya dibuat simetris sepanjang poros vertikalnya saja, misalnya halaman bergambar pada Kitab Injil Lindisfarne. Menurut beberapa sejarawan seni rupa, cikal bakal halaman permadani adalah halaman-halaman hias pada buku-buku Kubti,[3] dan jelas-jelas juga meniru corak-corak hias kriya logam sezaman, bahkan mungkin pula dipengaruhi corak-corak hias permadani-permadani Timur maupun pelbagai wastra lainnya. Sampul kulit tatahan Kitab Injil Santo Kutbertus merepresentasikan halaman permadani sederhana pada medium lain,[4] dan segelitir sampul mewah – sampul buku dari logam atau benian buku – yang sintas dari kurun waktu yang sama, misalnya sampul mewah Kitab Injil Lindau, juga sangat mirip dengan halaman permadani.[5] Mosaik-mosaik lantai ala Romawi di Inggris dari kurun waktu pascapenjajahan Romawi juga diduga sebagai salah satu sumber ilham dalam pembuatan halaman permadani.[6] Kodeks Kairo, naskah Ibrani buatan Galilea dari abad ke-9, juga memuat halaman yang menyerupai halaman permadani tetapi sangat berbeda ragam hiasnya. ContohContoh tertua yang masih ada saat ini terdapat di dalam naskah Orosius Bobbio dari awal abad ke-7, dan lebih mendekati ragam hias Abad Kuno Akhir. Ada pula halaman permandani di dalam Kitab Kells, Kitab Injil Lindisfarne, Kitab Durrow, dan naskah-naskah lain.[7] Halaman permadani juga terdapat di dalam beberapa naskah Ibrani dari Abad Pertengahan, biasanya ditempatkan di muka bagian-bagian utama naskah. Naskah-naskah Islam, teristimewa mushaf-mushaf Alquran, kerap memiliki halaman-halaman penuh corak-corak hias geometris yang rumit, tetapi tidak disebut sebagai halaman permadani. Galeri
RujukanKeteranganSumber
Bacaan lanjutan
Pranala luar
|